Penulis: Puji Anugerah Leksono
TVRINews, Lumajang
Gunung semeru di kabupaten lumajang kembali menunjukkan aktivitasnya sepanjang hari kemarin. Gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut meletus hingga membentuk kolom abu setinggi seribu meter, serta mengalami guguran lava pijar sejauh seribu lima ratus meter ke arah Sungai Besuk Kobokan.
Dari laporan pengamat Gunung Semeru yang ada di Gunung Sawur, aktivitas Gunung Semeru saat ini statusnya level III siaga . Aktivitas selama 24 jam terus dilakukan pemantauan, setiap 6 jam sekali hingga pukul 12 tadi malam sampai dengan Jumat pagi tadi hembusan atau semburan abu vulkanik masih tergolong wajar.
Baca Juga: Narkotika Senilai Rp 220 Milyar Rupiah Dimusnahkan Polda Lampung
"Gempa tektonik, hembusan abu vulkanik masih tergolong wajar dan masyarakat tidak perlu panik. Jika ada hal yang diluar kebiasaan agar segera melaporkan kepada petugas," kata Patria Dwi Hastiadi, Kepala Pelaksana BPBD kabupaten Lumajang kepada tvrinews.com, Jumat 28 Juni 2024.
Dari hasil rekaman kamera pengintai CCTV yang terpasang di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Gunung Semeru mengalami erupsi pada Kamis pagi hingga membentuk kolom abu setinggi seribu meter dari puncak kawah Jonggring Saloko.
Berdasarkan laporan periodik pos pengamatan Gunung Api Semeru, periode pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 wib, Gunung Semeru terpantau mengalami 16 kali letusan.
"Dari pos pengamatan dari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB telah terjadi 16 kali letusan," ungkap Patria.
Sementara itu, Seismograf merekam aktivitas Seismik Gunung Semeru yang terpantau mengalami 39 kali gempa letusan, 4 kali gempa guguran, dan 3 kali gempa hembusan.
Meski aktivitas gunung semeru terpantau masih cukup tinggi, namun petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mengimbau masyarakat untuk tidak panik.
Sesuai dengan status ini, petugas mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas apapun di radius 13 kilometer dari pusat letusan, dan 500 meter dari sepadan sungai, serta sepanjang jalur aliran lahar sejauh 17 kilometer karena berpotensi terjadi perluasan awan panas guguran.
Editor: Redaktur TVRINews
