Penulis: Jefri Wahyudi
TVRINews, Kabupaten Agam
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam telah mengambil langkah proaktif dalam menghadapi potensi bahaya akibat erupsi Gunung Marapi. Dalam mengantisipasi kemungkinan banjir lahar dingin dan banjir bandang, pemerintah setempat mengajukan pembangunan sabo atau bendungan di sungai yang bermuara dari kawasan Gunung Marapi.
Camat Canduang, Noviardi Ismail menjelaskan, langkah ini diambil setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Balai Teknik Sabo dan Dinas PUPR Kabupaten Agam.
"Kami telah merencanakan pembangunan sabo atau bendungan sebagai langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi bahaya lahar dingin," ujar Noviardi, Selasa, 30 Januari 2024.
Selain itu, tindakan darurat juga telah dilakukan dengan membersihkan sungai dari material erupsi guna menghindari pendangkalan yang dapat menghambat aliran sungai.
Pemerintah juga telah melakukan pemetaan titik-titik strategis untuk pemasangan sabo guna meminimalisir dampak erupsi Gunung Marapi.
Sementara itu, Noviardi menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menghadapi potensi bahaya tersebut.
"Kami terus mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan tidak mendekati aliran sungai, terutama dalam kondisi cuaca yang tidak stabil," ujarnya.
Upaya pemerintah Kabupaten Agam ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan keselamatan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana alam yang mungkin terjadi akibat erupsi Gunung Marapi.
Baca Juga: Bawaslu Pasaman Barat Sikapi Dugaan Pelanggaran Pemilu oleh Anggota Panwaslu Kecamatan
Editor: Redaktur TVRINews
