Penulis: Clifa Patria
TVRINews, Jambi
Jelang masa panen, tanaman jagung manis milik petani di Kabupaten Tanjung Jabung Timur justru diserang kawanan ulat grayak. Hama ini muncul di musim penghujan dan berpotensi merugikan hasil panen petani.
Petani di Desa Suka Maju, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, kini dihadapkan pada serangan hama yang mengancam tanaman jagung manis mereka.
Kondisi tanaman ditemukan dengan daun yang rusak parah, ditandai dengan lubang-lubang bekas gigitan serangga. Kerusakan ini dapat mengancam produktivitas dan hasil panen mereka.
“Hama berjenis ulat grayak ini sangat cepat merusak daun, sehingga pertumbuhan jagung terhambat,” kata salah seorang petani, Katumi, pada Rabu, 30 April 2025.
Serangga dengan nama latin Spodoptera frugiperda kerap muncul di musim penghujan. Saat tanaman jagung hendak mengeluarkan tongkolnya, daunnya justru habis dimakan oleh ulat grayak. Jika tidak segera ditangani, hasil panen diperkirakan akan berkurang secara drastis.
Di lahan seluas setengah hektar, terdapat sekitar 1.800 batang jagung yang ditanam. Meskipun tidak semua tanaman terserang hama, para petani telah berusaha untuk menyemprotkan insektisida guna mengendalikan kerusakan.
Mereka berharap tanaman jagung yang diperkirakan akan panen dalam dua pekan ini dapat menghasilkan buah yang baik dan tidak merugikan mereka.
Timbulnya hama pertanian ini juga menjadi indikator ketidakseimbangan ekosistem lingkungan.
Berkurangnya kehadiran burung-burung pemakan ulat, seperti Bentet Kelabu, turut berdampak pada meningkatnya jumlah ulat grayak.
Hal ini disebabkan oleh hilangnya predator alami yang seharusnya mengendalikan populasi ulat tersebut.
Baca Juga: Jambore Penyuluh Pertanian se-Jawa Barat, Menko Pangan Puji Capaian Swasembada
Editor: Redaktur TVRINews
