Penulis: Ifan Gusti
TVRINews, Maluku Utara
Masyarakat dan pemuda Pulau Hiri di Maluku Utara mengibarkan bendera setengah tiang dalam Upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78 Kamis kemaren. Tindakan ini sebagai bentuk protes kepada pemerintah lantaran sudah belasan masyarakat Hiri tidak menikmati akses jembatan penyeberangan yang layak.
"Kami berinisiatif untuk melakukan upacara Bendera di sini karena bagi kami yang pertama bahwa kemerdekaan Republik Indonesia itu direbut oleh rakyat dengan darah dengan air mata ada yang tidur di hutan ada yang mati terbunuh ada yang diteror ada yang diintimidasi dan ketika pembangunan proses pembangunan itu tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," ungkap Wawan Ilyas selaku Pimpinan Upacara/ pemuda Hiri.
Bertempat di batu karang di Pulau Hiri upacara yang diikuti puluhan pemuda dan warga hiri ini merupakan sebagai refleksi kekecewaan terhadap pemerintah daerah yang tak kunjung merampungkan pembangunan infrastruktur jembatan penyeberangan antar Pulau Ternate – Hiri.
Baca juga: 752 Narapidana Terima Remisi Pada Peringatan HUT RI Ke 78, Di Maluku Utara
"Kami merasa perlu mengingatkan negara ini melalui pemerintah kota bahwa pembangunan seharusnya berjalan sesuai dengan kondisi yang dialami oleh masyarakat Hiri kami boleh pernah merasakan bagaimana layaknya pelabuhan beberapa kasus kemarin misalnya ada orang yang sakit lalu dirujuk ke rumah sakit melalui pelabuhan ini dan ternyata orang sakit itu dipikul di atas bebatuan dan batu karang," ungkap Wawan Ilyas selaku Pimpinan Upacara/ pemuda Hiri.
Pengibaran Bendera Merah Putih dilakukan diatas tumpukan treapot penahan ombak, bahkan bendera yang dinaikan dalam upacara tidak dilakukan sepenuhnya. Perjuangan masyarakat Hiri untuk mendapatkan jembatan penyeberangan sudah dilakukan berulang kali, namun upaya mereka belum membuahkan hasil.
Angkutan penyeberangan Warga Hiri yang hendak ke Ternate melalui jembatan Hiri sering menemui kendala dikala pasang surut air laut. Bahkan warga yang sakit parah harus di evakuasi dan digendong diatas batu karang agar dapat dibawa ke bibir pantai.
Editor: Redaktur TVRINews