Penulis: Freddy Ladi
TVRINews, Sumba Barat Daya
Kembali terjadi kawin tangkap berkedok budaya di wilayah kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya. Video amatir yang direkam oleh warga memperlihatkan seorang gadis remaja ditangkap oleh sejumlah pemuda dan digotong ke atas kendaraan roda empat. Kejadian yang terjadi sekitar pukul 13.00 Wita tersebut terjadi di pertigaan menuju arah Kalembu Weri dan Tenateke.
Detik-detik gadis remaja tersebut ditangkap dan digotong oleh sejumlah orang memperlihatkan situasi dimana gadis remaja tersebut menangis histeris. Terdengar suara perempuan dan laki-laki yang merekam video tersebut mengatakan bahwa perempuan tersebut merupakan korban kawin paksa. Beberapa kali terdengar ungkapan kasihan dari yang merekam video tersebut ketika menyaksikan gadis remaja tersebut dibawah lari.
Tidak menunggu lama ketika video tersebut viral di jagat media sosial, Polisi di Polsek Wewewa Barat melakukan pengejaran kepada pelaku yang melakukan tindakan pemaksaan.
Pelaku yang melakukan kawin tangkap diketahui bernama Yohanes Bili Tanggu. Warga We'e Kurra, Desa We'e Kurra. Yohanes Bili Tanggu melakukan aksinya bersama-sama dengan ayah kandungnya yang bernama Lede Ngongo.
Sementara pihak korban bernama Dinansia Malo, gadis remaja yang berasal dari kampung belakang kelurahan Weetebula. Orangtua korban yaitu Martha Ngongo mengaku telah bersepakat dengan ayah dari pihak laki-laki yang juga bernama Lede Ngongo untuk menjodohkan kedua anak mereka. Namun rencana perjodohan tersebut tidak diketahui oleh Dinansia Malo.
Terjadilah kesepakatan antara Martha Ngongo dan Lede Ngongo untuk melakukan kawin tangkap terhadap Dinansia Malo. Video yang sudah tersebar tersebut kini sedang ditangani oleh kepolisian Polres Sumba Barat Daya. Pelaku dan korban telah diamankan untuk diambil keterangan. TVRI telah berupaya untuk menemui Dinansia Malo namun belum berhasil. Sementara pihak Polres Sumba Barat Daya masih sementara terus melakukan pengembangan.
Editor: Redaktur TVRINews