Penulis: Alex Supriadi
TVRINews, Jawa Barat
Data hidrologi dari pihak pengelola waduk menunjukan terus terjadinya penurunan tinggi muka air secara signifikan. Saat ini tinggi muka air berada di level 96 koma sembilan MDPL turun sekira 10 meter dari batas elevasi normal maksimal 107 MDPL.
Kendati terjadi penyusutan pihak pengelola memastikan saat ini operasional waduk masih relatif normal. Fungsi utama berupa suplai air irigasi persawahan ke wilayah subang karawang dan bekasi serta sebagian indramayu masih berjalan.
Begitu juga dengan penyediaan air baku industri dan air minum untuk pdam jakarta. Namun pengelola mengkhawatirkan jika hujan terlalu lama tak turun hingga november nanti. Hal ini mengancam operasional bendungan karena akan membuat situasi waduk menjadi sangat kritis.
“Kami menyiapkan teknologi modifikasi cuaca berupa hujan buatan dengan menyiapkan anggaran 13 koma 4 milyar rupiah,” ungkap Direktur Operasi dan Pemeliharaan, Pjt II Anton Mardiyono, 05 September 2023.
Untuk menghindari sengketa petani akibat berebut air irigasi pengelola meminta para petani yang masuk area kerjanya di wilayah pantura untuk mentaati ketentuan metode gilir giring air atau pengairan secara bergiliran ke area lahan persawahan terutama saat musim kemarau panjang sekarang ini.
Baca Juga: KPU Sumatera Barat Menunggu Klarifikasi Parpol
Editor: Redaktur TVRINews