Penulis: Hari Sukemi
TVRINews, Jombang
Cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir memaksa para petani tembakau di wilayah utara Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menelan pil pahit. Upaya mereka menanam tembakau gagal total.
Hampir 95 persen tanaman tembakau milik petani rusak akibat banjir yang melanda lahan pertanian. Tanaman yang terendam air layu dan membusuk, menyebabkan kerugian hingga puluhan juta rupiah bagi para petani.
Budiyanto Setiawan, petani tembakau asal Dusun Mabul, Desa Sidokaton, Kecamatan Kudu, mengaku mengalami kerugian besar karena tanaman tembakaunya yang telah berusia 1,5 bulan terendam banjir dan tidak dapat diselamatkan.
"Terpaksa kami panen lebih awal karena tembakau sudah rusak. Kami rugi puluhan juta karena modal sudah lebih dari Rp30 juta. Terancam tidak bisa balik modal. Kami sudah menanam dua hingga tiga kali, tapi gagal karena terus diguyur hujan," ujar Budiyanto.
Akibatnya, produktivitas tembakau di Desa Sidokaton anjlok drastis.
Sawah yang biasanya mampu menghasilkan puluhan ton dalam satu kali panen kini hanya mampu menghasilkan sekitar satu ton, karena terpaksa dipanen sebelum waktunya.
Meski mengalami kerugian besar, para petani di desa ini mengaku tetap akan menanam kembali selagi masih memiliki modal.
Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Jombang hingga awal Juni 2025, tercatat ada sekitar 3.000 hektare lahan di wilayah utara Jombang yang telah ditanami tembakau.
Wilayah tersebut meliputi Kecamatan Ploso, Kabuh, Plandaan, Kudu, dan Ngusikan.
Namun demikian, data mengenai jumlah tanaman tembakau yang rusak akibat cuaca ekstrem masih dalam proses pendataan.
Baca Juga: Produksi Jagung Kabupaten Sumbawa Terus Meningkat
Editor: Redaksi TVRINews