Penulis: Agustinus Raharja
TVRINews, Lampung
Puluhan hektar tanaman padi usia muda di sawah dan perkebunan warga desa bangun mulyo, Kecamatan Simpang Pematang terendam banjir besar, rabu 10 Januari 2024.
Sudah sepekan, puluhan hektar tanaman padi usia muda di persawahan desa bangun mulyo, Kecamatan Simpang Pematang terendam banjir. Genangan air juga merendam perkebunan sawit hingga ketinggian air 60 centi meter, atau setinggi lutut orang dewasa, sehingga aktivitas warga di kebun lumpuh total.
Warga bangun Mulyo Turminto menyebabkan, banjir disebabkan tingginya curah hujan dan tersumbatnya aliran sungai serta akibat jembatan penghubung dari Desa Bangun Mulyo Ke Wira Bangun Ambruk. Tanaman padi usia muda yang terendam seluas 25 hektar. Banjir juga menggenangi perkebunan masyarakat bangun mulyo.
Baca Juga: Pengasuh Ponpes yang Cabuli Santrinya Divonis 15 Tahun Penjara
Warga berharap pemda mesuji melakukan pembersihan sungai dari tumpukan sampah dan membangun jembatan penghubung dari dusun sosial ke desa wira bangun,agar akses masyarakat lebih mudah untuk mengeluarkan hasil tani.
“Dari pertama diatas dijembatan ini yang kedua sungai ini dulu kecil sehingga jembatan ini desa bangun mulyo ke wira bangun dan dari masyarakat harap saya minta dibersihkan dari sawah-sawah ini tidak terendam banjir kira-kira,” kata Turminto salah seorang warga bangun Mulyo.
Baca Juga: PT KAI Tunggu Hasil Investigasi KNKT Terkait Kecelakaan KA Turangga
“ini pak tanaman yang kami perkirakan sekitar satu minggu yang ditanam pak, sekitar satu minggu kalau khususnya persawahan kurang lebih sekitar 20 sampai 25 persawahan kalau perkebunan, penyebabnya pertama sungai pak karna sungai yang dibawah ini kotor yang jelas sampah-sampah itu menumpuk uapnya air itu sampai ke masyarakat, harapnya pertani ini harus diketahui oleh pemerintah karena kami juga mengharapkan agar supaya agar dibersihkan pak, ah dan jembatan itu juga pak wis jalan yang ke dari sosial jalan mereka tidak terputus dan pasti terjadi pak tidak tersebar ini menurut saya ini masuk yang paling besar pak,” tutur warjiko salah seorang petani sawah.
Editor: Redaktur TVRINews