
Rumah Alam Donggala Terancam Tutup, DPRD Gorontalo Siap Fasilitasi Perizinan
Writer: Ipong Steve
TVRINews, Gorontalo
Rumah Alam Donggala, salah satu destinasi wisata edukasi yang cukup populer di Gorontalo, kini menghadapi ancaman serius terkait kelangsungan operasionalnya. Ancaman ini muncul setelah adanya dugaan penayangan satwa dilindungi tanpa izin resmi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Menanggapi hal tersebut, Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo bergerak cepat untuk mencari solusi agar operasional Rumah Alam Donggala dapat tetap berjalan secara legal.
Anggota Komisi III DPRD Gorontalo, Hamzah Idrus, menegaskan komitmen pihaknya untuk membantu proses perizinan Rumah Alam Donggala. Ia menilai keberadaan tempat ini sangat penting, tidak hanya sebagai objek wisata edukasi, tetapi juga sebagai salah satu potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kunjungan ke Rumah Alam ini cukup tinggi, terutama dari kalangan pelajar,” kata Hamzah, Kamis (26/6/2025).
Namun, tantangan utama yang dihadapi saat ini adalah keterbatasan luas lahan, yang belum memenuhi syarat sebagai taman satwa skala kecil. Sesuai ketentuan, taman satwa harus memiliki minimal lahan seluas 2 hektare, sementara Rumah Alam Donggala saat ini hanya berdiri di atas 1.200 meter persegi.
Untuk mengatasi kendala tersebut, Komisi III DPRD berencana berkoordinasi dengan Gubernur Gorontalo dan Bupati Bone Bolango, guna mencari opsi lahan tambahan. Salah satu solusi yang dipertimbangkan adalah pemanfaatan lahan milik pemerintah desa agar persyaratan dapat terpenuhi.
Hamzah juga menekankan pentingnya konektivitas dan kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan sektor pariwisata daerah. Ia berharap Rumah Alam Donggala dapat dipertahankan sebagai destinasi edukatif unggulan di Gorontalo.
Sementara itu, pemilik Rumah Alam Donggala, Romi Pakaya, mengakui bahwa pihaknya telah menerima beberapa surat teguran dari BKSDA terkait penayangan satwa dilindungi. Meski tempat tersebut telah mengantongi izin sebagai wisata umum, statusnya belum diakui sebagai taman satwa resmi.
“Kami berharap DPRD dan pemerintah daerah bisa membantu kami menemukan solusi terbaik. Jangan sampai tempat ini harus ditutup,” ujar Romi.
Ia menambahkan, penutupan Rumah Alam Donggala akan menjadi kerugian besar, mengingat tempat ini merupakan satu-satunya wisata edukasi yang selama ini menjadi pilihan utama bagi sekolah-sekolah di Gorontalo.
Editor: Redaktur TVRINews