Writer: Puji Anugerah Leksono
TVRINews, Probolinggo
Para petani di lereng Pegunungan Tengger, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo sibuk mengumpulkan umbi kentang yang baru saja dipanen di ladang. Lebih dari lima ton kentang berukuran besar yang dihasilkan dalam satu kali panen.
Di tengah mahalnya harga kebutuhan pokok pasca Idul Fitri 1445 Hijriah, mereka melakukan panen kentang dengan hasil melimpah.
Kentang Bromo memiliki ciri khas yang tidak dimiliki daerah lain yakni umbi yang bersusun atau gandeng, dengan ukuran besar kentang bromo dan kualitas super.
Para petani mengaku hasil panen kali ini memiliki kualitas yang tidak mengecewakan, meskipun beberapa yang mengalami rusak namun masih banyak yang bisa dipanen dengan harga yang juga mengalami kenaikan.
“Alhamdulilah panen raya kentang tahun ini cukup melimpah. Untuk harga kentang di tingkat petani saat ini sepuluh ribu rupiah per kilogram. Harga ini sudah mengalami kenaikan seiring dengan naiknya harga kebutuhan pokok di pasaran,“ kata petani kentang, Mario kepada tvrinews.com, Kamis, 18 April 2024
Sementara itu, petani lain Anis menuturkan untuk harga di pasaran diperkirakan bisa mencapai Rp12.000 per kilogram. Dengan harga tersebut para petani bisa meraup keuntungan jutaan rupiah dalam panen raya ini.
“Alhamdulillah dari hasil panen ini kami petani bisa mendapatkan keuntungan berlipat, untuk harga di pasaran saat yang mencapai Rp12.000,” ucap Anis.
Seluruh hasil panen kentang bromo yang dihasilkan para petani di lereng Pegunungan Tengger ini memenuhi pasokan sejumlah Kota di Jawa Timur mulai dari Surabaya, Jember, Madura, dan Banyuwangi.
Para petani kentang bromo berharap hasil panen yang melimpah ini bisa bertahan lama hingga beberapa bulan ke depan. Meningkatkan kesejahteraan warga dan juga memenuhi pasokan di dalam maupun luar daerah.
Editor: Redaktur TVRINews