Writer: Patman Werang
TVRINews, Larantuka
Setelah terbakarnya armada transportir pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) antar pulau, KM Trans Floreti 02 milik PT Trans Floreti, pada Sabtu, 29 Maret 2025, aktivitas pelayanan bongkar muat BBM dari Larantuka, Kabupaten Flores Timur, menuju Lewoleba, Kabupaten Lembata, kembali berjalan normal.
Direktur PT Trans Floreti, Vinsen Lazar, kepada wartawan media ini menjelaskan bahwa peristiwa terbakarnya KM Trans Floreti 02 beberapa hari lalu sempat menunda aktivitas pelayanan BBM menuju Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata. Pelayanan kembali dilakukan sejak kemarin, Minggu, 30 Maret 2025, dengan menggunakan armada KM Trans Floreti 03 milik perusahaannya. Armada ini memiliki kapasitas muatan BBM jenis solar sebesar 32 KL untuk kantor unit layanan pelanggan PT PLN Lembata, dan 20 KL BBM jenis Pertalite untuk kebutuhan masyarakat umum, sesuai dengan kebutuhan masing-masing stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Lembata.
Lazar melanjutkan, sementara jadwal pengiriman BBM untuk hari ini sudah dijadwalkan, sehingga pihaknya pun tengah menyiapkan armada transportir pengangkut BBM miliknya, maupun armada lainnya, antara lain KM Damai Oil dan KM Kencana Mas Bersaudara, untuk bisa mengimbangi permintaan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pasokan BBM untuk PT PLN tetap lancar, sehingga dampak pemadaman listrik di wilayah Lembata dapat dihindari. Selain itu, pelayanan BBM untuk masyarakat pun tetap berlangsung tanpa kendala.
Vinsen Lazar juga menjelaskan, pihaknya terus berkomitmen untuk memberikan jasa pelayanan transportir pengangkut BBM dari Larantuka menuju Kota Lewoleba, sehingga kebutuhan masyarakat akan BBM di Kabupaten Lembata tetap berjalan dengan aman dan lancar. Apalagi, urusan pelayanan listrik kepada masyarakat tidak terganggu hanya karena ketiadaan BBM. Pihaknya bertanggung jawab untuk memastikan kelancaran pengiriman BBM tersebut.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa kapasitas angkut BBM yang diangkut oleh masing-masing armada transportir disesuaikan dengan permintaan dari para pihak kepada PT Pertamina, dengan kapasitas angkut sekitar 100 KL per armada per hari.
Editor: Redaktur TVRINews