
Tari Jampi Jogja, Kesenian Tradisional yang Tetap Dilestarikan di Era Modern
Writer: Muchamad Ridwan
TVRINews, Yogyakarta
Banyaknya panggung kesenian dan hajatan di Yogyakarta dianggap menguntungkan bagi para pelaku seni sekaligus bermanfaat dalam melestarikan dan mengembangkan berbagai jenis tari tradisional.
Meskipun di era modernisasi, berbagai tarian terus dipertahankan dan dikembangkan, salah satunya adalah Tari Jampi Jogja, sebuah tari kreasi klasik yang menggambarkan jamu, minuman atau obat tradisional, yang merupakan bagian dari budaya Indonesia.
Tari Jampi Jogja, yang dimainkan oleh tiga remaja putri warga Dusun Pules Kidul, Kalurahan Donokerto, Kapanewon Turi, dipentaskan dalam sebuah acara untuk menyambut kedatangan rombongan tamu agung. Tarian ini merupakan hasil karya seniman tari Kinanti Sekar Rahina dan Pulung Jati.
Tari ini melambangkan tradisi penjual jamu di kampung-kampung Jogja, di mana selain sebagai penyedia minuman herbal tradisional, penjual jamu juga berperan dalam menjaga komunikasi sosial yang khas dengan “srawung” Yogyakarta.
Tari Jampi Jogja cenderung mudah dilakukan karena gerakannya yang sederhana. Gerakan utama meliputi menyibakkan sampur dengan tangan, memutar badan, dan sedikit hentakan kaki yang diulang-ulang.
Dalam penampilannya, penari mengenakan kostum tradisional lengkap dengan pernak-pernik, seperti baju dari kain lurik, kain jarit, dan sampur.
Kain jarit dibentuk dengan lipatan bertumpuk tiga di bagian depan, sementara di akhir tarian, penari biasanya menyibakkan sampur sebagai tanda akhir gerakan.
“Yang khas di Jogja itu adalah gerakan yang mengartikan ‘welcome drink’, serta beberapa gerakan lain yang memiliki arti, seperti bagian tebar pesona, yang melambangkan tebar berkah untuk semua,” ujar Erlina Jasmine, salah seorang penari.
Tari Jampi Jogja bertujuan untuk mengingatkan generasi muda agar kembali memperhatikan warisan nenek moyang mengenai jamu, minuman atau obat yang merupakan bagian dari budaya Indonesia.
Dengan mempertahankan tari ini, budaya tradisional terus hidup dan berkembang di tengah kemajuan zaman.
Editor: Redaktur TVRINews