
Pupuk Bersubsidi Aman untuk Petani Sergai di Musim Tanam Pertama 2025
Penulis: Frank Gueltom
TVRINews, Sumatera Utara
Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, saat ini tengah memasuki musim tanam tahun pertama 2025 yang berlangsung pada bulan Mei dan Juni. Sebanyak 21.454 hektare sawah yang tersebar di 17 kecamatan dan 243 desa akan secara serentak ditanami padi oleh para petani.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Serdang Bedagai, Dedi Iskandar, membenarkan bahwa proses tanam padi telah dimulai. "Pada bulan Mei, luas lahan yang ditanami mencapai 11.063 hektare. Sementara untuk bulan Juni ini ditargetkan seluas 10.391 hektare sawah," ujarnya, Rabu (5/6/2025).
Dengan berlangsungnya musim tanam, kebutuhan pupuk bersubsidi pun meningkat. Berdasarkan SK Kepala Dinas Pertanian Tahun 2025, alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Serdang Bedagai adalah sebagai berikut:
UREA: 14.727.000 kg
NPK: 13.492.000 kg
Pupuk Organik: 3.945.000 kg
Adapun realisasi penyerapan pupuk bersubsidi oleh petani melalui kios-kios pupuk hingga 5 Juni 2025 adalah:
UREA: 3.641.455 kg (24,73%)
NPK: 4.225.493 kg (31,32%)
Pupuk Organik: 56.840 kg (1,44%)
Dedi menyebutkan bahwa serapan pupuk dipastikan akan terus meningkat seiring dengan berlangsungnya musim tanam. Ia juga memastikan bahwa mekanisme pengambilan pupuk bersubsidi telah diatur melalui sistem SIMLUHTAN, dengan ketentuan maksimal lahan 2 hektare per petani.
"Sasaran pupuk bersubsidi tidak hanya untuk tanaman padi, tetapi juga jagung, kedelai, ubi kayu, serta hortikultura seperti cabai merah, bawang merah dan putih. Selain itu juga untuk tanaman perkebunan seperti kakao, kopi, dan tebu rakyat," jelas Dedi.
Lebih lanjut, Dedi memastikan bahwa alokasi pupuk bersubsidi untuk 45.691 petani penerima di Serdang Bedagai dalam kondisi aman dan terkendali. Ia mengimbau petani untuk tidak khawatir akan kelangkaan.
“Seluruh proses distribusi pupuk sudah berjalan by system dan terus dimonitor sampai ke tingkat kios. Petani yang sudah terdaftar akan mendapatkan haknya sesuai alokasi,” tegas Dedi Iskandar.
Editor: Redaktur TVRINews