Penulis: Ahmad Sa'ie
TVRINews, Pamekasan
Meskipun mendapat hujatan dan kontra dari sejumlah pihak karena dinilai tidak waras, Slaman (54) warga Desa Lembung, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan Jawa Timur berhasil merubah hutan mangrove menjadi ekowisata.
Berawal saat Slaman sejak dirinya duduk di Sekolah Menengah Pertama rajin mengikuti sang ayah untuk bekerja di tambak ikan milik orang lain di daerah setempat.
Sambil membantu ayahnya, Slaman kecil belajar mengamati lingkungan mangrove dan berfikir hutan ini bisa menjadi subur dan bermanfaat. 38 tahun lamanya dengan modal sendiri dan Niar tulus Slaman berhasil merubah hutan mangrove menjadi ekowisata yang asri dengan tanaman bakau subur dan menghijau.
Baca Juga: Tengah Asik Main Judi Kartu Remi, 5 Nenek Diamankan Tim Klewang Polresta Padang
"Pada tahun 1986 pada waktu SMP saya sering ikut ayah saya bekerja di tambah milik orang .Pada waktu itu tidak ada memiliki modal sama sekali hanya bermodalkan kesungguhan, tekad dan niat yang baik bismilah saja," ujar Slaman kepada TVRINews.com, Jumat 3 Mei 2024
Banyak pro dan kontra dari pihak lain terkait langkah Slaman untuk membudidaya mangrove di daerahnya waktu itu.
"Saya mulai menanam satu per satu pohon mangrove dan tidak ada dipandu siapapun, dengan belajar sendiri dan observasi secara otodidak, dengan banyak pro dan kontra waktu itu bahkan saya dibilang tidak waras," tambahnya.
Slaman khawatir jika hutan mangrove ini tidak dipelihara akan terjadi abrasi dan mengancam pemukiman termasuk tambak warga. Saat itu luasan lahan mangrove 19 hektare.
Bukan perkara mudah memelihara hutan mangrove. Ia pantang menyerah hingga tujuannya terwujud. Karena Slaman memiliki niat untuk menyelamatkan lingkungan dari ancaman musibah dan ini sekaligus mengubah pola pikir masyarakat.
Bahkan biji mangrove yang ia perlihatkan bisa dijadikan minuman kopi sebagai obat herbal yang berkhasiat.
Baca Juga: Bertemu Ratusan Pewarta, Bacagub Frans Aba Janji Perhatikan Jurnalis
"Biji mangrove ini bisa diolah menjadi jamu berkhasiat, ini yang kita kembangkan saat ini," ujar Slaman
Pejuang Lingkungan dari Pamekasan, Slaman berhak mendapatkan apresiasi dari Pemerintah. Namun ia tidak berharap itu, yang ia niatkan adalah membantu sesama dan lingkungan yang sudah Allah anugerahkan kepada manusia agar dipelihara dan dirawat sehingga bermanfaat.
Slaman hanya ingin warga lain juga peduli dan mendukung langkahnya. Peduli terhadap lingkungan tanaman mangrove khususnya di sekitar pantai karena tanpa hutan bakau akan mudah terjadi abrasi dan tanah menjadi terkikis.
Editor: Redaktur TVRINews
