Penulis: Dedi Siswanto
TVRINews, Mamuju Tengah
Kemarau panjang yang terjadi saat ini membuat produktifitas lahan pertanian warga diberbagai daerah di Sulawesi Barat menurun.
Jumlah produksi pertanian khususnya beras di Polewali Mandar yang menjadi lumbung beras Sulawesi Barat mengalami penurunan, bahkan beberapa sawah milik petani sampai mengalami gagal panen.
Hal ini membuat pasokan beras ke pasar-pasar tradisional di Sulawesi barat menurun, dan mengakibatkan harga beras di pasar menjadi mahal.
Seperti yang terjadi di pasar Topoyo kabupaten Mamuju tengah misalnya, salah satu agen beras Ningsih mengaku harga beras miliknya telah naik sejak dua minggu lalu sejak kemarau panjang terjadi.
Harga beras premium kemasan 25 kg saat ini mencapai 330 ribu rupiah, yang sebelumnya ada di harga 320 ribu rupiah.
Sementara harga beras medium kemasan 25 kg yang tadinya berada di kisaran 290 ribu saat ini mencapai 310 ribu rupiah.
“Pasokan alhamdulillah lancar, cuma ya itu harga melonjak. Pembeli pun saat ini kurang karena harganya yang naik” ujar Ningsih.
Kenaikan harga beras ini membuat Masyarakat di Mamuju Tengah khawatir. Hammadong, salah satu warga di Topoyo mengaku kenaikan harga beras ini sangat menyulitkan warga di Topoyo.
“Kami warga agak kaget dengan kenaikan ini. Biasanya harga itu dikisaran 290 ribu sekarang sudah 300 ribu lebih” ujar Hammadong.
Hammadong mengharapkan pemerintah dapat menekan angka lonjakan harga beras yang ada di pasaran, sehingga masyarakat bisa mendapatkan beras dengan harga terjangkau.
Baca Juga : Keracunan Gas, Dua Warga Meninggal Di Dalam Sumur
Editor: Redaktur TVRINews