
dok.Kemenkop RI
Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Jakarta
Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi menyatakan kesiapan pemerintah untuk menjalin kerja sama internasional dalam pengembangan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/kel) Merah Putih.
Hal ini disampaikan Menkop usai menerima kunjungan Joesley Batista, pemilik utama J&F Investimentos, konglomerasi asal Brasil yang membawahi perusahaan peternakan terbesar dunia, JBS, di Jakarta, Rabu, 30 Juli 2025.
"Pertemuan ini menandai langkah awal sinergi antara kekuatan industri global dan gerakan koperasi nasional sebagai pilar ekonomi masa depan,"kata Budi Arie dalam keterangan yang dikutip, Rabu, 30 Juli 2025.
Menkop menyebut pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto, guna membuka peluang kemitraan strategis yang mendorong transformasi koperasi di Indonesia. Kerja sama ini juga diharapkan mampu menghadirkan investasi berdampak di sektor pangan, energi, hingga teknologi keuangan (fintech).
Joesley Batista sendiri dikenal sebagai figur sentral di balik ekspansi J&F Investimentos, yang telah mengakuisisi sejumlah perusahaan besar dunia seperti Swift, Pilgrim’s Pride, dan Moy Park. Kini, portofolio J&F juga mencakup sektor energi melalui Ambar Energia, serta layanan keuangan digital melalui platform PicPay dan Banco Original, yang telah digunakan puluhan juta orang.
Menurut Budi, pendekatan bisnis terintegrasi dan adaptif yang dijalankan Batista sejalan dengan semangat koperasi Indonesia yang inklusif dan berbasis komunitas.
"Batista menyampaikan ketertarikannya terhadap model ekonomi kerakyatan Indonesia, khususnya Kopdes/kel Merah Putih," ungkap Menkop.
Dalam kunjungan tersebut, Batista juga menyatakan minat untuk melihat langsung pelaksanaan Kopdes/kel Merah Putih di lapangan, dengan tujuan mempelajari praktik terbaik yang bisa diadaptasi untuk memperkuat komunitas ekonomi di Brasil.
Program Kopdes/kel Merah Putih saat ini menjadi salah satu model unggulan pemerintah dalam membangun ekonomi berbasis komunitas di tingkat akar rumput, dengan pendekatan gotong royong dan inklusif. Potensi kerja sama dengan mitra global seperti J&F Investimentos diharapkan dapat memperkuat kapasitas kelembagaan koperasi, sekaligus membuka akses pembiayaan dan teknologi baru.
“Kami menyambut baik kolaborasi dengan pelaku usaha global yang punya visi jangka panjang dan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan,” ujar Budi Arie.
Kerja sama strategis ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membuka pasar dan jaringan internasional bagi koperasi lokal, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam peta ekonomi global berbasis komunitas.
Editor: Redaksi TVRINews