Penulis: Redaksi TVRINews
TVRINews, Lebak
Petani sawit di Kabupaten Lebak, Banten, memanfaatkan lahan sawit mereka untuk menanam padi gogo varietas Situ Bagendit dengan metode tumpang sisip (Tusip).
Dalam waktu kurang dari empat bulan mendatang, padi ini diperkirakan menghasilkan panen hingga 4 ton per hektare.
Ketua Koperasi Petani Sawit, Liman Taka, menyatakan bahwa program ini memberikan harapan baru bagi para petani, terutama selama masa tunggu produktif tanaman sawit yang memakan waktu sekitar dua setengah tahun.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Heru Tri Widarto, menjelaskan bahwa usia tanaman sawit di Banten yang rata-rata mencapai 40 tahun menjadikan program ini sangat relevan.
Saat ini, sekitar 500 hektare lahan sawit di Banten masuk dalam program PSR, dengan 200 hektare di antaranya direncanakan untuk penanaman padi gogo menggunakan metode Tusip.
Secara nasional, dari total 50 ribu hektare lahan PSR, sekitar 5 ribu hektare telah dimanfaatkan untuk Tusip padi gogo.
Tahun depan, bantuan PSR dialokasikan untuk lahan seluas 120 ribu hektare, dengan target 100 ribu hektare melakukan tumpang sisip padi gogo.
Sejak September lalu, bantuan PSR dinaikkan dari Rp30 juta menjadi Rp60 juta per hektare, yang diharapkan menjadi stimulus untuk mencapai target tersebut.
Penanaman perdana padi gogo di Kabupaten Lebak ini menjadi langkah nyata petani sawit dalam mendukung program ketahanan pangan sekaligus meningkatkan taraf hidup mereka.
Editor: Redaktur TVRINews
