
Penulis: Masrul Fajrin
TVRINews, Surabaya
Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA. pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, menerima penghargaan berprestasi dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebagai Tokoh Peduli Anak Bidang Pendidikan dan Kesehatan dalam Anugerah KPAI 2025, Rabu 10 Desember 2025.
Penghargaan ini diserahkan sebagai pengakuan atas dedikasi dan kontribusi Kiai Asep dalam memajukan pendidikan dan kesehatan anak di Indonesia melalui Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang didirikan dan diasuhnya.
"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas penghargaan ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada KPAI atas pengakuan dedikasi kami (kaum Pesantren) dalam memajukan pendidikan dan kesehatan anak di Indonesia," kata Kiai Asep dalam wawancara dengan wartawan.
Kiai Asep dikenal sebagai tokoh yang peduli terhadap pendidikan dan kesehatan anak. Melalui Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Kiai Asep telah melahirkan ribuan generasi berprestasi dari berbagai penjuru Nusantara. Santri Amanatul Ummah sangat banyak yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit di Indonesia juga diterima di berbagai Perguruan Tinggi terkemuka di Amerika Serikat, Australia, China, Jerman, Rusia, Singapura, Malaysia, Mesir, Maroko, Tunisia dan negara lainnya.
“Sebanyak 65 santri Amanatul Ummah diterima di Fakultas Kedokteran, termasuk Kedokteran di Jerman, Tiongkok dan Unhan,” tutur Kiai Asep Saifuddin Chalim yang merupakan putra Pahlawan Nasional, KH. Abdul Chalim Leuwimunding Jawa Barat itu.
Melalui jalur SNBP, SNBT, maupun beasiswa, total ribuan santri lulus studi lanjut setiap tahun, hal ini menunjukkan keberhasilan program pendidikan pesantren Amanatul Ummah dalam menyiapkan santri berprestasi di tingkat nasional maupun global. “Saya berharap tahun depan bukan lagi 65 orang tapi 100 santri yang diterima di Kedokteran,” harap Kiai Asep yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).
"Menjadikan manusia yang unggul, utuh dan berakhlakul karimah guna kemuliaan dan kejayaan Islam dan kaum Muslimin. Kemuliaan dan kejaayaan seluruh bangsa Indonesia dan keberhasilan cita-cita luhur kemerdekaan yaitu terwujudnya kesejahteraan dan tegaknya keadilan terutama di negara Indonesia," ungkap Kiai Asep, yang juga Ketua Umum Jaringan Kyai Santri Nasional (JKSN) itu.
Kiai Asep menjelaskan bahwa misinya itu selalu ia bacakan sebelum memulai mengajar di depan para santri, kemudian para santri diminta untuk mengikuti apa yang dibacakan Kiai Asep itu. Melalui visi dan misinya sebagai syarat utama dalam membangun pondok pesantren, Kiai Asep berharap dapat menyiapkan lulusan-lulusan unggulan dari pondok pesantrennya sesuai yang dibutuhkan masyarakat.
"Satu, menyiapkan lulusan untuk menjadi ulama-ulama besar yang bisa menerangi dunia dan Indonesia. Kedua, menjadi para pemimpin dunia untuk mensejahterakan dan menegakan keadilan terutama di Indonesia. Ketiga, menjadi konglomerat besar dengan kontribusi maksimal demi kesejahteraan bangsa Indonesia. Keempat, menjadi para professional yang berkualitas dan bertanggung jawab," papar Kiai Asep.
Sementara itu, komisioner KPAI, Dr. Aris Adi Leksono, M. M.Pd., menyampaikan bahwa anugerah Tokoh Peduli Anak Bidang Pendidikan dan Kesehatan yang diberikan kepada Kiai Asep sangat tepat. Hal ini didasarkan pada perhatian Kiai Asep bukan hanya mengantarkan santri-santrinya berprestasi di Tingkat Nasional dan Internasional, namun juga pada perhatian Kiai Asep terhadap Kesehatan para santri.
“Beliau (Kiai Asep) aktif memberikan penyuluhan dan penyadaran kesehatan kepada para santri, baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Kiai Asep selalu menekankan pentingnya makanan bergizi dan sikap optimis agar para santri tetap sehat lahir dan batin.” Ungkap Aris.
Dalam keterangannya kepada awak media, Aris mengungkapkan bahwa ketika tim KPAI melihat langsung proses belajar mengajar di Pesantren Amanatul Ummah. Tim menemukan sesuatu yang tidak pernah ada di Pesantren lainnya, yakni setiap pagi dan petang, para santri diminta oleh Kiai untuk mengucapkan ikrar yang kandungan isi dan maknanya luar biasa.
Editor: Redaktur TVRINews
