Penulis: M. Ramadan
TVRINews, Anambas
Desa Genting Pulur Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau patut berbangga diri, pasalnya tidak lama lagi Genting Pulur akan memiliki Batik Khas berbahan dasar Mangrove.
Hal tersebut tentu tidak terlepas inisisi dari Kepala Desa Genting Pulur Bambang Asmara, nantinya Batik Khas berbahan dasar Mangrove tersebut pertama kali akan diperkenalkan di Provinsi Kepulauan Riau melalui Desa Genting Pulur.
Kepala Desa (Kades) Genting Pulur Bambang Asmara saat di konfirmasi mengatakan bahwa, proses membatik tersebut tidak ujuk ujuk diperoleh dengan mudah, butuh proses dan waktu panjang untuk memperjuangkan hak itu semua hingga berhasil.
"Cukup panjang proses untuk mendapatkan legalitas membatik, apa lagi bahannya berasal dari Mangrove, di akhir masa kepemimpinan ini, saya berharap membatik tersebut bisa terus berjalan hingga di kenal ke tingkat Nasional maupun internasional," katanya.
Bambang Asmara juga menjelaskan bahwa, nanti hari Rabu depan rencananya proses membatik akan kembali di gelar di Desa Genting Pulur, hal tersebut dilakukan agar masyarakat terutama kaum hawa di Genting Pulur bisa mahir dan cakap dalam membatik seperti di daerah daerah yang ada di Indonesia.
"Rabu ini, akan kita gelar kembali proses membatik, semoga masyarakat bisa mempelajarinya dengan baik, sehingga bisa menciptakan Pendapat Asli Desa (PADes), tidak menutup kemungkinan, kedepannya bisa juga menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Anambas, bahkan Kepri, potensi berbahan dasar mangrove tersebut akan di perkenalkan di Desa Genting Pulur secara resmi nantinya di tanggal 20 Desember 2023," ucapnya kepada TVRI.
Sebagai informasi, bahwa sebelumnya duplikat batik Cual milik Kabupaten Kepulauan Anambas, di produksi dari daerah luar, proses membatik tersebut berkat kerjasama dengan Perusahaan migas yaitu Harbour Energy bersama komunitas Kompak Kepulauan Anambas, dengan ini pihaknya berharap agar bisa mendukung program membatik berbahan dasar mangrove.
"insya Allah jika kegiatan batik ini berjalan dengan baik, kedepannya Anambas akan memproduksikan duplikat batik Cual Sendiri, yakni dari Desa Genting Pulur yang bekerjasama dengan Harbour Energi dan Komunitas Kompak, saat ini kita belajar memperkenalkan gambar Ikan , mengingat Kepulauan Anambas merupakan wilayah 80 persennya lautan, semoga nantinya ide dari pengrajin batik bisa menonjol di sini," tuturnya.
Baca Juga: Kadis DP3 minta Proyek Soakelola Pembangunan Prasarana Pertanian RMU segera Selesai
Editor: Redaktur TVRINews