Penulis: Paul Tengko
TVRINews, Manggarai Timur
Kapolres Manggarai AKBP Edwin Saleh diterima secara adat Manggarai saat memasuki Gendang Kaca, Desa Wae Ajang, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Selasa, 8 Agustus 2023.
Kehadiran Kapolres Manggarai ini merupakan wujud nyata bentuk kepedulian untuk mempertahankan keberadaan unsur budaya sebagai salah satu fondasi pendukungan roda pembangunan.
Pantauan TVRINews.com, Kapolres Manggarai dan rombongan tiba sekitar pukul 10.00 Wita di Rumah Gendang. Sesaat setelah memasuki rumah adat, Kapolres Manggarai itu diterima secara adat oleh tetua Kampung Kaca.
Selain diterima secara adat di rumah Gendang Kaca, Kapolres Manggarai juga mendapatkan kesempatan cako lalor (pemukulan larik pertama) dalam permainan caci di halaman kampung Kaca tersebut.
Kapolres Manggarai AKBP Edwin Saleh mengatakan bahwa budaya memberikan manfaat yang sangat berharga bagi kehidupan orang Manggarai.
Dan orang berbudaya, kata dia, adalah orang yang “sehat”. Sehat dalam artian sadar dan menghargai budaya sebagai satu kesatuan yang tidak bisa dilepas pisahkan dalam keseharian hidup orang manggarai
Dalam kesempatan berbincang-bincang dengan awak media ini, ia mengatakan, adat Manggarai wajib dilestarikan. Itu sebabnya ia tergerak hati untuk mengunjungi Kampung Kaca.
Ia menjelaskan, dalam skala nasional, sejak Indonesia berdiri sebagai negara berdaulat, adat menempati perannya sendiri. Dalam perkembangannya, adat justru mendapat tempat khusus dalam pembangunan nasional.
Misalnya, sebut Edwin, dalam pembentukan hukum negara pun kebiasaan-kebiasaan atau sering disebut kearifan lokal yang hidup dalam masyarakat menjadi salah satu pertimbangan penting dalam pembentukan hukum negara, baik pada pembentukan Undang-undang maupun dalam pembentukan peraturan daerah.
“Adat kita juga harus tetap eksis, selain sebagai pembeda dengan daerah lain, juga punya kekuatan luar bisa dalam pembangunan,” tegas Kapolres.
Ia pun tidak lupa mengucapkan selamat atas pelaksanaan ritus adat congko lokap rumah Gendang Kaca.
“Semoga keberadaan rumah adat menjadi wadah untuk soliditas dan persatuan, serta tempat memecahkan seluruh masalah secara kekeluargaan di Kampung Kaca,” ucapnya.
Editor: Redaktur TVRINews
