Penulis: Dede Saylendra
TVRINews, Lampung
Bendungan Raman atau masyarakat lebih mengenal dengan sebutan Dam Raman menjadi ikon yang memisahkan dua wilayah Kabupaten Kota. Dam ini terletak di antara Kelurahan Purwoasri, Kecamatan Metro Utara, Kota Metro dengan Desa Sri Sawahan, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah.
Dam Raman dibangun sejak masa kolonial Belanda untuk menampung pasokan air bagi Masyarakat. Bangunan ini diresmikan oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1996. Tak hanya untuk pertanian Kota Metro dan Lampung Tengah, air dari Dam Raman mengalir hingga ke wilayah Kabupaten Lampung Timur.
Petugas Pengairan Bendung Raman Metro Robani mengatakan, setidaknya ada 4.600 hektar lahan pertanian yang bergantung pada aliran air Dam Raman. Petugas akan menjaga ketersediaan pasokan air tampungan mulai Juli hingga Oktober. Selanjutnya baru dialirkan ke sejumlah lahan pertanian di akhir tahun.
“Alhamdulillah artinya pemanfaatan Sungai ataupun Dam Raman ini untuk orang-orang petani di wilayah Lampung Timur di Kecamatan Pekalongan sini sampai Kecamatan Purbolinggo sana. Nanti dikala pada bulan 7, 8, 9, sampai dengan bulan 11 itu ada tamping, nanti bulan 12 kita alirkan untuk pengairan wilayah-wilayah Lampung Timur itu,” kata Robani, Jumat, 26 April 2024.
Selain bidang pertanian, warga juga memanfaatkan air Dam Raman untuk manambah pundi-pundi penghasilan budidaya air tawar.
Di bagian hulu warga berhasil membudidayakan ikan nila hingga baung dengan sistem keramba jaring apung. Masyarakat berharap pemerintah memberikan perhatian khusus untuk mengembangkan potensi ketahanan pangan di Bendungan Raman Kota Metro
Editor: Redaktur TVRINews