Penulis: Wahyu Hidayat
TVRINews, Surabaya
RS Kemenkes Surabaya resmi meluncurkan layanan unggulan Kedokteran Nuklir dan Radioterapi sebagai bagian dari upaya menghadapi transformasi sistem kesehatan nasional menuju rumah sakit berbasis kompetensi.
Pengembangan layanan berteknologi tinggi ini dilakukan melalui strategi kolaborasi rujukan bersama rumah sakit swasta se-Jawa Timur untuk memperluas akses layanan kanker yang komprehensif, merata, dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Peluncuran layanan ini menegaskan posisi RS Kemenkes Surabaya sebagai rumah sakit rujukan nasional yang fokus pada layanan prioritas, khususnya kanker. Langkah tersebut sejalan dengan kebijakan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang mendorong penguatan jejaring layanan kesehatan berbasis kompetensi, bukan kompetisi antar fasilitas kesehatan.
PLH Direktur Utama RS Kemenkes Surabaya, dr. Martha Siahaan, SH, MARS, MHKes, menyampaikan bahwa pengembangan layanan Kedokteran Nuklir dan Radioterapi tidak dimaksudkan untuk bersaing dengan rumah sakit lain, melainkan untuk melengkapi dan memperkuat sistem rujukan layanan kanker di Jawa Timur.
“Pengembangan Kedokteran Nuklir dan Radioterapi di RS Kemenkes Surabaya dilakukan untuk melengkapi jejaring rujukan layanan kanker. Kolaborasi dengan rumah sakit swasta menjadi kunci agar pasien mendapatkan layanan yang tepat, cepat, dan bermutu,” ujarnya dihadapan awak media, Rabu 17 Desember 2025
Layanan Kedokteran Nuklir memungkinkan diagnosis dan terapi kanker yang lebih presisi melalui pemanfaatan radiofarmaka, sementara layanan Radioterapi berperan penting dalam tata laksana kanker terpadu berbasis teknologi mutakhir.
Kehadiran kedua layanan ini diharapkan mampu mengurangi beban rujukan pasien kanker ke luar daerah serta mempercepat waktu tunggu pelayanan.
Ketua Tim Kerja Penataan Sistem Rujukan Kementerian Kesehatan RI, Ratih Dwi Lestari, S.Kep., MARS, menjelaskan bahwa konsep rumah sakit berbasis kompetensi mendorong setiap rumah sakit untuk fokus pada keunggulan layanan yang dimiliki.
“RS Kemenkes Surabaya ditetapkan sebagai pengampu layanan kanker dengan teknologi tinggi. Layanan ini kemudian dikolaborasikan dengan rumah sakit jejaring agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat,” jelasnya.
Melalui skema kolaborasi tersebut, rumah sakit swasta di Jawa Timur dapat merujuk pasien yang membutuhkan layanan Kedokteran Nuklir dan Radioterapi ke RS Kemenkes Surabaya. Selanjutnya, tindak lanjut perawatan dapat kembali dilakukan di rumah sakit asal sesuai kebutuhan klinis pasien.
Pola ini diharapkan menciptakan sistem layanan yang efisien, terintegrasi, serta berorientasi pada keselamatan pasien.
Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Jawa Timur, dr. Bangun T. Purwaka, Sp.OG, M.Kes, menyambut baik pengembangan layanan tersebut.
Menurutnya, kolaborasi antara rumah sakit pemerintah dan swasta merupakan langkah strategis dalam membangun sistem layanan kesehatan yang kuat dan berkelanjutan.
“Kehadiran layanan Kedokteran Nuklir dan Radioterapi di RS Kemenkes Surabaya akan menjadi center of excellence yang dapat dimanfaatkan bersama oleh rumah sakit swasta di Jawa Timur melalui mekanisme rujukan yang terintegrasi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sinergi ini tidak hanya meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kanker berteknologi tinggi, tetapi juga mendorong efisiensi investasi alat kesehatan, peningkatan mutu layanan, serta penguatan peran rumah sakit sesuai kompetensi masing-masing.
RS Kemenkes Surabaya merupakan rumah sakit pemerintah di bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang berperan sebagai rumah sakit rujukan nasional berbasis kompetensi.
Rumah sakit ini mengembangkan layanan unggulan prioritas meliputi kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi dengan dukungan sumber daya manusia profesional serta teknologi medis terkini.
Dalam pengembangan layanan kanker, RS Kemenkes Surabaya ditetapkan sebagai salah satu pusat pengampuan (center of excellence) dengan layanan komprehensif mulai dari promotif, preventif, diagnostik, terapeutik hingga rehabilitatif.
Kehadiran layanan Kedokteran Nuklir dan Radioterapi semakin memperkuat peran RS Kemenkes Surabaya dalam mendukung transformasi kesehatan nasional, khususnya pada penguatan layanan rujukan dan ketahanan sistem kesehatan.
Editor: Redaksi TVRINews
