Penulis: Ikhsan
TVRINews – Mataram
Petugas temukan produk kedaluwarsa dan bahan berbahaya dalam sidak pasar di Nusa Tenggara Barat.
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram meningkatkan intensitas pemantauan keamanan pangan di seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Langkah preventif ini dilakukan guna menjamin keselamatan konsumen menyusul lonjakan permintaan kebutuhan pokok menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Kepala BBPOM di Mataram, Yogi Abaso, menyatakan bahwa operasi ini melibatkan kerja sama lintas instansi, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, hingga keterlibatan aktif Satuan Karya Pramuka Pengawas Obat dan Makanan (SAKA POM).

"Fokus utama kami adalah menyisir peredaran produk tanpa izin edar (TIE), kemasan rusak, serta pangan yang telah melewati masa kedaluwarsa, baik di pasar tradisional maupun ritel modern," ujar Yogi dalam keterangan resminya pada Jumat 19 Desembe 2025.
Temuan Produk Ilegal dan Berbahaya
Berdasarkan data hingga tahap ketiga pelaksanaan pengawasan, tim gabungan telah memeriksa sedikitnya 29 titik distribusi pangan. Dari hasil inspeksi tersebut, mayoritas sarana dinyatakan memenuhi standar, namun petugas masih menemukan sejumlah pelanggaran signifikan di dua lokasi berbeda.
Secara terperinci, ditemukan tiga jenis produk dengan kemasan rusak dan delapan item pangan yang telah kedaluwarsa. Sebagai langkah tegas, petugas langsung memusnahkan produk yang rusak di tempat, sementara produk kedaluwarsa dikembalikan kepada distributor untuk proses retur.
Selain pemeriksaan kemasan, BBPOM juga melakukan uji petik (sampling) terhadap komoditas yang rentan mengandung bahan kimia berbahaya.
"Dari 18 sampel terasi dan kerupuk yang diuji melalui laboratorium bergerak, kami menemukan empat sampel kerupuk positif mengandung boraks," kata Yogi menambahkan.
Edukasi dan Perlindungan Konsumen
Menanggapi temuan zat berbahaya tersebut, otoritas terkait segera memberikan edukasi kepada para pedagang mengenai risiko kesehatan yang ditimbulkan. Tindakan ini merupakan bagian dari komitmen BBPOM untuk memitigasi risiko kesehatan masyarakat di tengah meningkatnya tren konsumsi pangan pada akhir tahun.
Pihak BBPOM menegaskan akan terus melakukan pengawalan ketat di lapangan hingga pergantian tahun untuk memastikan seluruh produk yang beredar di masyarakat layak dikonsumsi dan bebas dari bahan kimia terlarang.
Editor: Redaksi TVRINews
