Penulis: Hesti D. Ameliasari

---

TVRINews, Kalimantan Selatan

Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Selatan (BNNP Kalsel) menegaskan bahwa ancaman penyalahgunaan narkotika di wilayah ini menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Pergaulan bebas dan kurangnya pengawasan dinilai menjadi pemicu utama remaja terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba.

Ketua Bidang Pencegahan BNNP Kalsel, Rahmadiansyah, mengungkapkan angka prevalensi penyalahgunaan narkotika di Kalimantan Selatan mencapai 1,3 persen. Angka ini menempatkan Kalsel di peringkat ke-9 secara nasional.

"Tren ini belum menunjukkan penurunan. Ini menjadi peringatan serius bahwa generasi muda kita berada dalam zona rawan," ujarnya.

Dalam peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025 yang mengusung tema Memutus Rantai Peredaran Gelap Narkoba melalui Pencegahan, Rehabilitasi, dan Pemberantasan, BNNP Kalsel menekankan pentingnya aksi nyata dan berkelanjutan, bukan sekadar seremoni tahunan.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR: Pembangunan Papua Perlu Sinergi Lintas Sektor

Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Setdaprov Kalsel, Adi Santoso, menambahkan bahwa upaya pencegahan harus diperkuat melalui edukasi serta pendampingan intensif, tidak hanya oleh pemerintah tetapi juga keluarga dan masyarakat.

"BNN punya program nasional, seperti program teman sebaya dan pelatihan soft skill. Kami memberikan pelatihan kepada pelajar tingkat menengah dan mahasiswa, agar mereka mampu menolak ajakan dari teman sebaya untuk menggunakan narkoba," jelas Rahmadiansyah.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi masyarakat, BNNP Kalsel juga memberikan penghargaan kepada 15 tokoh yang dinilai aktif dalam gerakan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

BNNP Kalsel menegaskan, menciptakan generasi yang sehat, produktif, dan bebas dari narkoba merupakan fondasi penting untuk mewujudkan Indonesia Emas, Indonesia yang berdaya saing tinggi dan bebas dari ancaman narkotika.

---

Editor: Redaktur TVRINews