
Angin Kencang di Pulau Bangka Rusak 32 Rumah, Sekolah, dan Pondok Pesantren di Desa Petaling
Penulis: Firman Gopir
TVRINews, Bangka
Angin kencang disertai hujan lebat melanda wilayah Desa Petaling, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Pulau Bangka, pada siang hari. Akibat peristiwa tersebut, puluhan rumah warga dan sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan.
Berdasarkan data dari pemerintah desa, sedikitnya 32 rumah warga terdampak. Sebagian besar kerusakan terjadi pada bagian atap, dengan tingkat kerusakan bervariasi dari ringan hingga sedang. Selain rumah warga, satu unit Sekolah Dasar Negeri di desa tersebut juga mengalami kerusakan pada bagian atap.
Angin kencang juga merobohkan aula dan ruang belajar di Pondok Pesantren Darul Ihsan, Desa Petaling. Kerusakan ini mengganggu aktivitas belajar-mengajar yang biasanya dilakukan di lokasi tersebut.
Meskipun kerugian material cukup besar, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Pemerintah desa memastikan bahwa dampak bencana hanya terbatas pada bangunan rumah warga, sekolah, dan pondok pesantren.
Laporan kejadian telah disampaikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka. Proses pendataan kerusakan masih berlangsung dan akan menjadi dasar dalam penyaluran bantuan kepada warga terdampak.
Pemerintah desa juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Warga diminta untuk memperhatikan kondisi atap dan konstruksi bangunan agar lebih kokoh dan mampu menghadapi terpaan angin kencang.
Kepala Desa Petaling, Ahmad Supendi, menjelaskan detik-detik kerusakan terjadi di pondok pesantren.
"Anak-anak kebetulan sedang berada di bawah aula ketika bagian sudut dekat kursi pertama kali roboh, kemudian tiang-tiangnya ikut runtuh. Alhamdulillah, anak-anak selamat dan sudah melarikan diri. Yang terdampak adalah satu aula yang biasanya digunakan untuk kegiatan santri, serta ruang kelas, termasuk ruang kelas yang sedang dibangun saat ini," jelasnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ihsan, Hariza, menambahkan bahwa hasil pendataan menunjukkan total 34 titik terdampak, terdiri dari 32 rumah warga dan dua fasilitas umum.
"Hasil pendataan dan tinjauan kami ke lapangan melalui Kepala Desa dan Ketua RT menunjukkan bahwa pagi tadi terdapat 34 yang terdampak, termasuk dua fasilitas umum, yakni SD dan pondok pesantren," ujarnya.
Fenomena angin kencang disertai hujan lebat memang kerap terjadi di sejumlah wilayah Pulau Bangka selama musim penghujan. Kondisi geografis dan cuaca yang tidak menentu menjadi faktor pemicu utama. Oleh karena itu, kewaspadaan masyarakat dan kesiapan infrastruktur dinilai sangat penting guna meminimalkan risiko kerusakan dan korban di masa mendatang.
Editor: Redaktur TVRINews