
BPBD bersama dinas terkait terus melakukan penanganan darurat pascabanjir bandang yang melanda Kabupaten Nagekeo, NTT
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Nagekeo
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama dinas terkait terus melakukan penanganan darurat pascabanjir bandang yang melanda Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak Senin, 8 September 2025.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga memberikan dukungan penuh untuk mempercepat penanganan di wilayah terdampak.
Hingga Kamis, 11 September 2025, upaya darurat masih difokuskan pada pencarian korban hilang, pendataan dampak bencana, serta perbaikan infrastruktur vital.
BNPB mencatat dua titik jalan yang sebelumnya terputus di Kecamatan Mauponggo berhasil dibuka kembali oleh BPBD bersama dinas terkait dengan menggunakan alat berat. Tiga titik jalan lainnya masih dalam proses pembersihan material longsor.
Banjir bandang ini berdampak pada 14 desa di tiga kecamatan, yaitu Mauponggo, Nangaroro, dan Boawae.
Data terbaru mencatat lima orang meninggal dunia, tiga orang masih hilang, tiga orang mengalami luka-luka, dan 30 lainnya mengungsi sementara. Kerugian material mencakup satu rumah hanyut, satu rumah rusak berat, dua kantor pemerintahan terdampak, dua jembatan rusak, serta tiga ruas jalan utama yang terputus.
BPBD Kabupaten Nagekeo masih melakukan pendataan tambahan di lapangan terkait kerusakan rumah warga, jumlah ternak, serta luas lahan sawah dan kebun yang terkena dampak banjir.
Menyikapi situasi ini, Pemerintah Kabupaten Nagekeo menetapkan status tanggap darurat bencana cuaca ekstrem melalui surat keputusan Nomor 330/KEP/HK/2025 yang berlaku mulai 9 hingga 30 September 2025.
Sejumlah bantuan darurat sudah dikirimkan. BPBD Provinsi NTT menyalurkan bantuan melalui jalur laut berupa selimut, matras, peralatan masak, hygiene kit, kasur lipat, velbed, peralatan kebersihan, biskuit protein untuk anak-anak, serta tenda keluarga.
Lihat juga: Korban Banjir Bandang Bali Bertambah, 14 Meninggal, Dua Korban Masih Hilang
Sementara itu, BNPB juga mengirimkan bantuan logistik berupa paket sembako, makanan siap saji, perlengkapan bayi, peralatan penerangan, gergaji mesin, genset, hingga tenda pengungsi. BNPB menyiapkan dana siap pakai dan berkomitmen menambah bantuan sesuai kebutuhan di lapangan.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB bersama jajaran juga telah bertolak menuju lokasi terdampak untuk memberikan pendampingan langsung.
Banjir bandang sendiri dipicu oleh hujan lebat yang mengguyur Nagekeo sejak 7–8 September 2025. Pada 8 September sekitar pukul 12.00 Wita, air bah mulai menerjang dari wilayah dataran tinggi Kecamatan Mauponggo hingga menjalar ke daerah yang lebih rendah.
Editor: Redaksi TVRINews