
dok. Pixabay
Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Jakarta
Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Republik mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga Juni 2025 telah mencapai Rp133 triliun. Dana tersebut telah dimanfaatkan oleh dua juta pelaku usaha di berbagai sektor untuk mendukung pemulihan dan penguatan ekonomi nasional.
"Alhamdulillah, hingga pertengahan tahun ini, penyaluran KUR telah mencapai Rp133 triliun kepada dua juta UMKM," ujar Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM, Riza Damanik dalam keterangan tertulis, Rabu, 16 Juli 2025.
Menurut Riza, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menargetkan total alokasi KUR sebesar Rp300 triliun pada 2025. Program ini bertujuan untuk memberikan akses pembiayaan murah dan inklusif kepada 2,34 juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
"Para pelaku UMKM penerima KUR ke depan akan diarahkan untuk bergabung dalam Koperasi Desa Merah Putih, sebagai langkah strategis untuk memperkuat perekonomian nasional dari tingkat desa," jelasnya.
Selain pembiayaan, Riza menekankan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi prioritas dalam membangun UMKM yang berdaya saing. Kementerian UMKM telah menggelar berbagai program pengembangan kapasitas, seperti pelatihan berbasis kompetensi, inkubasi bisnis, sertifikasi halal, standardisasi produk, hingga pendampingan pengurusan izin edar.
Tak hanya itu, Kementerian UMKM juga mendorong perluasan akses pasar melalui strategi klasterisasi usaha mikro di berbagai daerah, termasuk di wilayah Bangka Belitung. Langkah ini dilakukan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk kementerian lain, lembaga keuangan, pemerintah daerah, perguruan tinggi, asosiasi bisnis, dan komunitas pelaku usaha.
"Sinergi antarpemangku kepentingan adalah kunci. Tanpa kolaborasi nyata antara pusat dan daerah, seluruh program ini tidak akan berjalan optimal,"tuturnya.
Editor: Redaktur TVRINews