
Kolaborasi Polri dan Masyarakat Dapur Gizi SPPG Resmi Hadir di Gresik
Penulis: Wahyu Hidayat
TVRINews, Surabaya
Kepedulian terhadap tumbuh kembang anak-anak Indonesia kembali diwujudkan secara nyata oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur. Dimana, Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto meresmikan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Yosowilangun, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program sosial Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Gresik yang berfokus pada peningkatan status gizi anak-anak usia sekolah di wilayah Gresik dan sekitarnya.
Dapur SPPG ini berdiri di atas lahan seluas 13.549 meter persegi milik Pemerintah Desa Yosowilangun yang dipinjamkan untuk kepentingan publik. Bangunan utama seluas 426,5 meter persegi dibangun sesuai standar ruang dapur Polri dan didampingi secara teknis oleh Tim Rolog Polda Jatim.
Pembangunan rampung 100 persen dengan dukungan anggaran operasional sebesar Rp452,7 juta, yang telah dicairkan pada Agustus 2025 setelah proses verifikasi dan survei lapangan.
Operasional dapur ini akan dijalankan oleh tim yang terdiri dari ahli gizi, akuntan, tenaga pendidik, serta 47 relawan dari masyarakat. Kepala SPPG, Iones Ariadi Kamandanu, menyebut bahwa program ini menargetkan 3.452 siswa dari berbagai jenjang pendidikan di Yosowilangun dan Randuagung.
“Kami berfokus pada anak-anak yang rentan mengalami kekurangan gizi, mulai dari tingkat PAUD hingga SMA,” ujarnya.
Melalui Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, Kapolda menyampaikan bahwa program ini merupakan komitmen Polri dalam mendukung agenda nasional penurunan stunting dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Polri hadir bukan hanya untuk keamanan, tetapi juga untuk kesejahteraan. Dapur gizi ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap masa depan anak-anak bangsa,” tegas Kombes Abast.
Senada dengan itu, Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu menambahkan bahwa peran lintas sektor sangat dibutuhkan dalam memastikan keberlanjutan program ini.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan dari semua pihak mulai dari pemerintah, tokoh agama, hingga masyarakat adalah kunci sukses program ini,” ungkapnya.
Peresmian dapur gizi ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan tokoh-tokoh penting di Kabupaten Gresik. Bupati Gresik, Fandi Ahmad Yani, yang turut hadir, menyampaikan apresiasinya atas sinergi yang terbangun antara Polri dan masyarakat.
“Kehadiran dapur gizi ini sangat relevan dengan program pemerintah daerah dalam penanganan stunting. Ini adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi bisa melahirkan solusi untuk masalah kesehatan masyarakat,” ujarnya.
KH. Ainur Rofiq Toyyib, Ketua MUI Gresik, juga memberikan pandangannya dimana kepedulian terhadap gizi anak bukan hanya tanggung jawab medis, tapi juga moral dan keagamaan. Ini adalah bentuk ibadah sosial.
Dukungan serupa datang dari Ketua PCNU Gresik, Mulyadi, yang menilai bahwa keterlibatan Polri dalam pembangunan sosial adalah langkah yang sangat membumi.
“Ini bukan hanya program sosial, ini adalah bentuk keberpihakan kepada masyarakat kecil,”ungkapnya
Berbagai organisasi keagamaan lintas iman seperti Muhammadiyah, LDII, PGIS, PHDI, BAMAG, FORMAGAM, dan FKUB juga hadir dan menyatakan komitmennya mendukung keberlanjutan program ini.
Tak berhenti di Yosowilangun, pengembangan dapur SPPG tahap II sudah disiapkan. Lokasi berikutnya direncanakan berada di Manyar Rejo, Bedilan, dan Randuagung, dengan memanfaatkan aset tanah pinjam pakai milik desa dan tanah milik Polri.
Melalui program ini, Polda Jatim berharap model dapur gizi bisa menjadi inspirasi daerah lain untuk membangun kolaborasi antarinstansi demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama anak-anak.
“Ini bukan akhir, tapi awal dari langkah besar. Kami percaya, dengan sinergi, kita bisa menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan kuat,” tutup Kapolres Gresik.
Editor: Redaktur TVRINews