
Pentingnya Membangun Karakter Pemuda di Era Digital untuk Menuju Indonesia Emas 2045
Penulis: Tri Hartanto
TVRINews, Yogyakarta
Pembangunan karakter pemuda menjadi isu strategis yang harus diprioritaskan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Di tengah derasnya arus digitalisasi dan tantangan global, pemuda Indonesia harus dipersiapkan tidak hanya secara intelektual, tetapi juga secara moral dan karakter.
Sosiolog sekaligus Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Ari Sujito, menekankan pentingnya keberpihakan negara dalam membentuk karakter generasi muda. Hal itu ia sampaikan di hadapan puluhan pemuda dari berbagai komunitas dalam sebuah sarasehan yang digelar baru-baru ini.
“Negara harus menempatkan pemuda sebagai agen perubahan. Anak muda tidak akan bisa sukses jika negara tidak memberikan kebijakan yang berpihak pada mereka,”kata Ari Sujito.
Ia menjelaskan, pembangunan karakter bukan semata tanggung jawab pemerintah, melainkan juga masyarakat. Menurutnya, sinergi antara kebijakan pemerintah dan dukungan masyarakat menjadi kunci agar pemuda dapat menemukan peran dan visinya dalam pembangunan nasional.
Ari juga menyoroti sejumlah tantangan yang dihadapi anak muda saat ini, seperti lemahnya pendampingan dalam fase transisi dari remaja ke dewasa. Situasi ini, kata dia, menyebabkan munculnya berbagai kerentanan, mulai dari kekerasan, keterlibatan dalam judi online, hingga penyalahgunaan narkoba.
“Di era digital ini, anak muda bisa melakukan apa saja. Tapi ini PR kita bersama, agar energi besar mereka diarahkan ke hal positif. Kita harus memetakan dan menempatkan mereka pada posisi yang tepat,” tegasnya.
Sementara itu, penggagas pengarsipan budaya Indonesia, Bonifilio Yosafat, turut mengajak generasi muda untuk memiliki kemandirian, karakter kuat, dan semangat berkarya di era digital. Ia menekankan pentingnya literasi digital sebagai bekal utama menghadapi dinamika zaman.
Sarasehan ini bertujuan meningkatkan kesadaran literasi digital di kalangan generasi muda. Diharapkan, para peserta mampu memanfaatkan media sosial secara bijak, menyaring informasi dengan kritis, serta melahirkan ide dan kreativitas yang berdampak positif bagi masyarakat.
Dengan karakter yang kuat, literasi digital yang baik, dan dukungan semua pihak, pemuda Indonesia diyakini mampu menjadi pilar penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Pemerintah Optimistis Negosiasi Tarif dengan AS Berlanjut Meski Trump Naikkan Bea Masuk
Editor: Redaksi TVRINews