Tergerus dan Terancam Longsor, Ratusan Rumah Kumuh Warga Di Bantaran Sungai Bengawan Solo Direlokasi
Penulis: Gilang Budi Raharja
TVRINews, Gresik
Terus tergerus dan rawan terjadi longsor, ratusan Warga pemukiman kumuh bantaran sungai Bengawan Solo direlokasi.
Mereka akan ditempatkan di rumah kayak huni yang tengah dalam proses pembangunan berlokasi di Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Gresik, Jawa Timur.
Diharapkan dengan relokasi permanen ini warga bisa hidup dengan nyaman, aman dan tidak khawatir akan musibah banjir dan longsor akibat gerusan sungai.
"Alhamdulilah melalui program Pemerintah ini warga dapat merasakan aman dan terhindar dari longsor akibat air sungai Bengawan Solo yang kapan saja bisa meluap," ungkap Andhi Sulandra, Kepala Desa Randuboto saat melihat proses pembangunan pemukiman warga, Sabtu,11 Mei 2024.
Warga sangat bersyukur bisa memperoleh bantuan rumah kayak huni karena selama ini rumah mereka tak layak, banyak mengalami kerusakan.
" Syukur kami ucapkan kepada Allah dan terimakasih kepada Pemerintah, kami warga Randuboto bisa memperoleh rumah karena kami tidak sanggup untuk membangun sendiri," kata Biyati, Warga penghuni DAS Bengawan Solo kepada TVRINews.com.
Proyek pembangunan pemukiman untuk relokasi warga penghuni DAS Bengawan Solo ini merupakan bantuan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Interograsi Kawasan DAS Bengawan Solo dari Kementerian PUPR.
Tercatat dari tahun 2022 lalu, Desa Randuboto telah menata Kawasan Minapolitan dengan melakukan relokasi dan bedah 85 unit rumah serta menata sanitasi dengan total anggaran 7 koma 7 Milyar rupiah.
Sedangkan pada tahun 2023 naik menjadi 14 milyar rupiah untuk 161 unit rumah dan tahun ini mendapatkan 21 milyar rupiah untuk 181 unit rumah.
" Kami sampai tahun ini masih dipercaya Pemerintah untuk merealisasikan rumah kayak huni bagi warga di bantaran Sungai, semoga ini bermanfaat bagi warga kami," tambah Adhi Sulandra.
Pihak Desa juga memanfaatkan dana DAK ini dengan membuat kapal penyeberangan bagi warga bernilai 1 milyar rupiah.
Baca Juga: Enam Bacabup Mendaftar, Gerindra Lembata Minta Rp 165 Juta Biaya Survei
Editor: Redaktur TVRINews
