
BHS Soroti Ancaman Bahaya Mikroplastik di Sidoarjo
Penulis: Kristiono
TVRINews, Sidoarjo
Anggota DPR RI Komisi VII Dapil Jawa Timur, Bambang Haryo Soekartono (BHS), menyoroti serius persoalan sampah plastik di Kabupaten Sidoarjo. Menurutnya, daerah ini menjadi salah satu wilayah dengan kadar mikroplastik tertinggi di Jawa Timur.
“Yang menjadi perhatian saya adalah mikroplastik. Kita harapkan sampah plastik yang menghasilkan mikroplastik ini bisa diminimalkan. Jangan sampai dibakar di TPST atau oleh masyarakat sendiri, karena itu yang mengakibatkan mikroplastik kita di Sidoarjo tertinggi di Jawa Timur,” tegas BHS saat ditemui di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) kawasan Lingkar Timur Sidoarjo, Senin, 15 September 2025.
BHS menjelaskan, sumber mikroplastik sangat beragam, mulai dari industri tekstil, pertambangan, hingga limbah rumah tangga masyarakat. Kondisi ini diperparah oleh rendahnya kesadaran pemilahan sampah sejak dari rumah.
“Plastik yang bisa didaur ulang hanya sekitar 10 persen. Sisanya tercampur dengan organik maupun anorganik dan akhirnya dibakar. Nah, ini yang tidak boleh terjadi. Karena bila sampah dibakar, justru menghasilkan polusi dan mikroplastik berbahaya,” papar legislator yang dikenal vokal dalam isu lingkungan tersebut.
BHS menambahkan, bahaya yang bisa ditimbulkan dari mikroplastik ini bisa mengakibatkan kanker maupun gangguan kesehatan lainnya pada tubuh.
Tak hanya persoalan teknis, BHS juga menyoroti keterbatasan anggaran daerah. Ia menilai alokasi dana penanganan sampah di Sidoarjo masih jauh dari memadai.
“Anggarannya sangat kecil. Dari total APBD Sidoarjo sekitar Rp5,9 triliun, hanya Rp170 miliar untuk urusan lingkungan, dan khusus sampah hanya Rp50 miliar. Ini sangat kecil bagi sebuah kabupaten sebesar Sidoarjo. Harusnya dicukupkan agar kesehatan masyarakat terjamin,” ungkapnya.
Lebih jauh, BHS menitipkan pesan kepada pemerintah daerah agar serius membenahi sistem pengelolaan sampah mulai dari hulu. Dengan pemilahan sejak dari rumah tangga, jumlah plastik yang masuk ke TPA maupun TPST bisa ditekan.
“Kesehatan adalah aset terbesar dari sumber daya manusia. Kalau sampah tidak dikelola dengan benar, maka masyarakatlah yang menanggung risikonya. Saya harap Sidoarjo bisa menciptakan iklim dan lingkungan yang sehat agar generasi mendatang terlindungi,” pungkasnya.
Editor: Redaktur TVRINews