Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Jakarta
Kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin kembali menjadi viral ditengah masyarakat luas setelah film bertajuk 'Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso' tayang di NetFlix beberapa waktu lalu.
Kilas balik pada tanggal 6 Januari 2016 silam, Mirna dinyatakan meninggal dunia setelah meminum segelas es kopi Vietnam bersama dua temannya, Hanie dan Jessica Kumala Wongso.
Pasalnya, telah ditemukan pendarahan pada lambung Mirna disebabkan adanya zat yang bersifat korosif masuk dan merusak mukosa lambung. Zat korosif tersebut berasal dari asam sianida dan telah ditemukan oleh Puslabfor Polri di sampel kopi yang diminum oleh Mirna.
Dalam kasus tersebut, Jessica Wongso ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Ia telah dihukum selama 20 tahun penjara yang terhitung sejak tahun 2016.
Lantas, apa itu Sianida?
Dalam hal ini tvrinews.com menghimpun informasi terkait Sianida dan bagaimana cara menanggulanginya, apabila terjadi hal yang serupa dalam diri kita, seperti kasus yang telah menghilangkan nyawa dari Mirna.
Sianida adalah bahan kimia yang bekerja cepat dan berpotensi mematikan bila masuk ke dalam tubuh. Sianida tidak selalu mengeluarkan bau, tapi terkadang baunya menyerupai almond.
Mengingat sianida adalah racun, paparan sianida dapat sangat berbahaya bagi manusia. Sebab, kondisi ini dapat mengakibatkan kondisi serius bahkan kematian jika tidak segera tertangani.
Sehingga, apakah orang yang megalami keracunan akibat Sianida masih bisa diselamatkan?
Jawabannya bisa. Bagaimana caranya? Berikut adalah pertolongan pertama yang bisa menjadi langkah tepat dalam kasus keracunan sianida yang dilansir oleh tvrinews.com dari lama Halodoc.
Terdapat klasifikasi pertolongan pertama untuk korban sianida, yang pertama untuk korban sadar. Jika korban sadar, berikan oksigen medis dengan kecepatan maksimum melalui masker resusitasi.
Kemudian, lepaskan pakaian yang terkontaminasi dan tempatkan dalam kantong biohazard berlabel 'terkontaminasi dengan sianida' sampai dapat kamu dekontaminasi. Cuci semua kulit yang terkontaminasi dengan banyak air selama minimal 20 menit Jika korban tidak sadar, periksa jalan napas dan bersihkan jika perlu gunakan sarung tangan nitril.
Kemudian, klasifikasi kedua, yakni pertolongan pertama jika korban tidak bernapas. Periksa jalan napas dan bersihkan jika perlu gunakan sarung tangan nitril. Jangan gunakan resusitasi mulut ke mulut atau mulut ke hidung, karena dapat menimbulkan risiko kontaminasi.
Lalu, berikan oksigen medis dengan kecepatan maksimum melalui masker resusitasi. Mulailah kompresi dada dan lanjutkan perawatan tersebut sampai bantuan medis tiba.
Ketika profesional medis sudah melakukan penanganan, hal ini akan berfokus pada pemberian penangkal sianida. Termasuk hidroksokobalamin, natrium nitrit, atau natrium tiosulfat.
Penangkal ini akan dokter berikan melalui intravena atau infus. Selain menyalurkan obat, ada banyak manfaat infus.
Dengan demikian, tvrinews.com berpesan untuk berhati-hatilah dalam mengonsumsi sesuatu dalam situasi apapun. Siapa sangka nongkrong bareng teman di sebuah kedai kopi dapat berujung kematian?
Editor: Redaktur TVRINews
