
Pelukis Buta Warna Parsial Asal Sleman Raih Rekor Muri
Penulis: Andri Atagoran
TVRINews, DI Yogyakarta
Pelukis buta warna parsial asal Turi Sleman Yogyakarta meraih rekor muri. Ia dinobatkan menjadi penyandang buta warna parsial pertama di Indonesia yang menjadi pelukis.
Muhammad Kresna Dutayana tidak bisa membedakan warna merah dan cokelat sejak sekolah dasar. Kala itu, temannya protes karena ia mewarnai sebuah batang pohon dengan warna merah. Meski demikian, saat duduk dikelas 4 SD, Muhammad Kresna Dutayana mampu meraih juara seni gambar dan mewarnai tingkat kecamatan di Turi Sleman. Saat kelas 3 SMA dokter mendiagnosanya buta warna parsial.
Untuk membedakan warna merah dan cokelat, ia menggoreskan dua warna tersebut di sebuah kertas putih dengan bantuan cahaya, ia bisa menemukan warna cokelat berdasarkan kadar kepekatannya. Istimewanya, dua karya hasil lukisannya hamparan sawah dengan petani dan pemandangan hewani berupa ikan-ikan koi diganjar rekor muri pada 5 Desember lalu. Penghargaan tersebut diterimanya di Jakarta dan sertifikat diserahkan secara langsung oleh Jaya Suprana.
Untuk kemampuannya melukis, Kresna mengaku belajar secara otodidak dengan hasil lukisannya pertama berupa hamparan sawah dengan petani pada tahun 2019. Meski terinspirasi sosok pelukis abstrak Affandi tapi Kresna lebih memilih lukisan realis agar orang lebih mudah memahaminya. Untuk satu lukisan, ia membutuhkan waktu hingga tiga minggu, tergantung tingkat kesulitannya. Kresan biasa melukis pada waktu pagi dan sore.
Hingga kini pelukis buta warna parsial berusia 24 tahun ini sudah menghasilkan sekitar tujuh lukisan. Ia pun berencana mendirikan galeri lukisannya di rumahnya yang berada di kawasan Turi Sleman. Galeri ini nantinya akan dipakai untuk memamerkan karya-karya lukisannya. Selain melukis, sarjana sosiologi ini mengambil pendidikan profesi guru sehingga nantinya bisa berbagi ilmu tentang melukis.
Editor: Redaktur TVRINews
