Penulis: Redaksi TVRINews
TVRINews- Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Inflasi Pangan Dikhawatirkan Jelang Akhir Tahun, Kenaikan Harga Cabai di Kalimantan Selatan Capai 76 Persen
Sejumlah komoditas pangan utama di Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalami fluktuasi harga yang signifikan, terutama menjelang perayaan Natal, Tahun Baru, dan momen keagamaan. Data terbaru menunjukkan lonjakan paling mencolok terjadi pada kelompok cabai, memicu kekhawatiran terkait potensi tekanan inflasi pangan di wilayah tersebut.
Berdasarkan laporan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, peningkatan harga paling ekstrem terjadi pada cabai. Tercatat, harga cabai merah besar melonjak hingga 76,2 persen, disusul cabai merah keriting yang naik 70,3 persen. Sementara itu, cabai rawit merah dan cabai rawit hijau juga mengalami kenaikan substansial, masing-masing 47 persen dan 67,8 persen.
Kenaikan drastis ini mendapat perhatian serius dari Pemerintah Provinsi. Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi Kalsel, Ahmad Bagiawan, mengakui bahwa cabai merupakan komoditas sensitif yang sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan. Faktor cuaca ekstrem dan gangguan pasokan dari sentra produksi disebut menjadi pemicu utama fluktuasi harga ini.
Saat ditemui pada Kamis 11 Desember 2025, Ahmad Bagiawan menjelaskan, gangguan pasokan salah satunya disebabkan oleh bencana alam yang menimpa sentra produksi. "Memang cabai hasil Kabupaten Batola dan beberapa kabupaten lainnya hari ini ada yang terendam," ujarnya, menambahkan bahwa ketinggian air telah mencapai 5 hingga 10 sentimeter, yang secara langsung mengurangi pasokan cabai ke pasar.
Meski demikian, Bagiawan menegaskan bahwa, secara keseluruhan, stok bahan pokok lain untuk menghadapi periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta momen lima Rajab dinyatakan aman dan mencukupi. Disdag Kalsel telah melakukan koordinasi intensif dengan para distributor serta pemerintah kabupaten/kota untuk memastikan stabilitas harga tetap terjaga.
“Harapan kami masyarakat jangan panik. Kenaikan ini tidak terlalu mempengaruhi karena stok kita aman dari distributor dan beberapa pedagang,” kata Ahmad Bagiawan.
Selain cabai, tim Disdag Kalsel juga terus memantau harga bahan pokok strategis lainnya. Dilaporkan bahwa komoditas lain, seperti gula pasir curah, minyak goreng curah, tepung terigu, dan kedelai impor, terpantau stabil dan tidak mengalami perubahan harga yang signifikan.
Pihak Disdag berkomitmen untuk terus memperkuat pemantauan di lapangan guna memastikan ketersediaan pasokan tetap terjaga, terutama menjelang akhir tahun ketika permintaan masyarakat secara umum cenderung meningkat tajam.
Editor: Redaksi TVRINews
