Penulis: Amiruddin
TVRINews, Parepare
Bulog Parepare melakukan pemantauan ke petani jagung yang ada di kota Parepare, Sulawesi selatan (Sulsel).
Tidak hanya pemantauan, mereka juga melakukan pembelian langsung hasil pertanian yang dihasilkan para petani jagung di kelurahan Lemoe, kecamatan Bacukiki, kota Parepare.
Hal itu dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam hal ini Bulog sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hadir untuk membantu petani jagung di tengah turunnya harga jagung.
Pimpinan cabang Bulog cabang Parepare, Jusri Pakke menjelaskan, pihaknya turun ke lapangan untuk mengetahui kondisi harga jagung yang diketahui mengalami penurunan dan sekaligus membeli jagung para petani secara langsung.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Harga Kambing di Tuban Mulai Merangkak Naik
“Kita turun ke lapangan melihat kondisi dengan banyaknya isu-isu bahwa harga jagung ini turun, sehingga semua anggota turun ke lapangan melihat kondisi yang ada di lapangan. Sambil turun ke lapangan kami juga melakukan pembelian,” kata Jusri saat ditemui di sela pemantauan, Kamis, 16 Mei 2024.
“Sebenarnya kami sudah melakukan pembelian itu dari bulan lalu (April). Khusus di kota Parepare kami sudah membeli sebanyak 300 ton dan kedepan itu kami targetkan mungkin 1.000 ton untuk tahap pertama,” lanjutnya.
Lebih jauh, Jusri menyebut untuk harga yang dikeluarkan Bulog kepada petani adalah Fleksibiliti.
“Untuk harga di bulog sekarang ini. Untuk kadar air 15 itu sekitar Rp5.000 per kilogram, kalau di 14 itu harganya Rp4.700, kalau kadar airnya 30 itu harganya Rp4.200, kondisi yang ada di lapangan,” sebutnya.
Sementara itu, salah satu petani Jagung, La Dumma menyambut baik yang dilakukan oleh pihak Bulog Parepare, dengan membeli langsung hasil panennya di tempat.
“Saya merasa bangga karena masyarakat berhubungan langsung dengan pemerintah. Sebelumnya hasil panen saya bawa ke perusahaan untuk dijual. Dengan membeli langsung yang dilakukan bulog ini sangat bagus, karena lebih enteng karena tidak pakai buruh, tidak menyewa mobil langsung saj di rumah di ambil, apalagi dengan harga yang dibelikan oleh bulog sangat bagus,” terangnya,
Meski begitu, para petani jagung ini mengaku masih terkendala dengan minimnya sarana pengeringan jagung. Mereka berharap pihak pemerintah bisa membantunya dengan sebuah alat berupa Dryer atau pengering jagung, yang bisa membantu mempercepat produksi dan kualitas jagung.
Baca Juga: Lemhanas Nilai Kalteng cukup Vital sebagai Penyangga IKN
“Kendala petani pak, itu kan petani tidak punya Dryer itu yang pertama pk, karena jagung itu pak pada saat musim hujan kita simpan di rumah rusak. Jadi kalau ada dryer saya kira petani sudah sukses itu,”harapnya.
Hingga saat ini pihak Bulog Parepare, telah menyerap jagung hasil panen para petani yang ada di kota Parepare, sebanyak 300 ton. Pihaknya terus melakukan penyerapan tersebut dengan membeli langsung hasil panen jagung para petani di rumah mereka masing-masing.
Editor: Redaktur TVRINews
