
Unjuk Rasa Jilid II, Nelayan Teluk Lewoleba Duduki Kantor Bupati Lembata
TVRINews, Lembata
Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Teluk Lewoleba (ANTL) kembali menggelar aksi unjuk rasa di kantor Bupati Lembata, kota Lewoleba pada Senin, 25 Maret 2024.
Aksi ini dilakukan untuk kedua kalinya, karena para nelayan menolak kehadiran perusahaan investasi budidaya kerang mutiara PT Mutiara Adonara di perairan Teluk Lewoleba.
Ratusan warga yang datang ke kantor Bupati Lembata pada Pukul 10.00 WITA langsung mendobrak pintu pagar yang dikawal ketat aparat Satuan Polisi Pamong Praja. Mereka meringsek masuk menuju pintu gedung kantor Bupati Lembata.
Massa aksi menuntut kehadiran Penjabat Bupati Lembata Matheos Tan untuk menyampaikan tuntutan mereka. Mereka juga menuntut Matheos Tan menandatangani surat pernyataan penolakan yang telah mereka serahkan pada 14 Maret lalu saat aksi jilid I.
Sayangnya, Matheos lagi-lagi tidak berada di tempat karena di saat yang bersamaan ia melakukan kunjungan kerja peresmian air bersih di Desa Nubahaeraka, Kecamatan Atadei.
Merasa kecewa, para pengunjuk rasa kemudian hendak meringsek masuk ke dalam kantor Bupati Lembata. Namun, upaya mereka dihadang oleh Satpol PP dan aparat kepolisian Polres Lembata yang berjaga.
Menurut mereka izin investasi budidaya kerang mutiara meninggalkan beberapa persoalan. Pertama, budidaya kerang mutiara menutup ruang tangkap nelayan tradisional di perairan teluk Lewoleba.
Kedua, proses izin investasi oleh pemerintag pusat ini dinilai cacat prosedural karena tidak melalui proses sosialisi ke masyarakat nelayan terdampak.
Ketiga, berdasarkan pengalaman sebelumnya investasi budidaya kerang mutiara tidak berdampak besar terhadap pendapatan asli daerah (PAD) dalam bentuk sumbangan pihak ketiga yakni hanya sebesar Rp70 juta per bulan.
Jika dibandingkan dengan PAD dari sektor perikanan, para nelayan di teluk Lewoleba memberikan kontribusi dalam bentuk retribusi mencapai ratusan juta rupiah.
"Bahkan pernah hampir mencapai Rp 1 miliar," kata Syaiful Nene Kaphala, orator ANTL dalam aksi ini.
"Jadi jangan korbankan kami masyarakat kecil hanya untuk memenuhi kepentingan investor. Penjabat Buapti Lembata harusnya berada di sini untuk mendengar tuntutan kami," lanjutnya.
Mereka menyatakan tetap bertahan di kantor Bupati Lembata hingga bisa menemui Matheos Tan untuk menyampaikan aspirasi mereka. Sebelumnya Matheos Tan menyatakan dukungannya terhadap investasi budidaya kerang mutiara di Teluk Lewoleba.
Editor: Redaktur TVRINews
