Penulis: Asyari Arsyad
TVRINews, Manado
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sarawet yang terletak di wilayah pesisir Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, menghadapi tantangan serius dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar akibat keterbatasan akses internet. Kondisi ini menjadi hambatan utama, khususnya dalam pelaksanaan ujian berbasis komputer yang mulai diterapkan secara bertahap di berbagai sekolah.
“Sejak awal kami sudah berupaya memastikan jaringan internet tersedia di SDN Sarawet, tetapi hingga kini belum terealisasi. Saat ini kami hanya mengandalkan hotspot pribadi,” ungkap Kepala SDN Sarawet, Yeny Noni Tewu, S.Pd.K.
Kesulitan tersebut semakin terasa saat pelaksanaan Ujian Akhir Berbasis Komputer (UTBK), terutama bagi siswa kelas 5. Selain keterbatasan jaringan, siswa juga harus membawa perangkat sendiri dari rumah karena keterbatasan fasilitas teknologi informasi (TI) yang dimiliki sekolah.
Yeny menegaskan pentingnya dukungan dari pemerintah dan pihak terkait, tidak hanya dalam hal penyediaan jaringan internet, tetapi juga dalam pemenuhan infrastruktur TI yang memadai. Menurutnya, perangkat yang memadai dan koneksi yang stabil sangat penting agar proses pembelajaran dan ujian bisa berjalan efektif tanpa memberatkan siswa.
Kondisi di SDN Sarawet mencerminkan kesenjangan digital yang masih nyata dihadapi oleh sekolah-sekolah di daerah terpencil, terutama di wilayah pesisir. Perlu perhatian serius dari pemerintah dan penyedia layanan internet agar transformasi digital di bidang pendidikan dapat berjalan secara merata dan inklusif di seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: JPO Polda Metro Jaya Beroperasi, Akses Dibuka Bertahap
Editor: Redaksi TVRINews