Penulis: Puji Anugerah Leksono
TVRINews, Lumajang
Setelah hampir tiga tahun berstatus siaga atau level III, Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang mengalami penurunan status level II atau waspada.
Kendati statusnya turun, namun pihak BPBD Kabupaten Lumajang tetap menyiagakan Tim Reaksi Cepat di Curah Kobokan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan saat terjadi banjir lahar dingin.
Penurunan status Gunung Semeru ini termuat dalam surat resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian ESDM nomor 968. Lap/GL.03/BGV/2024.
Dalam surat yang ditandatangani Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Priatin Hadi Wijaya, disebutkan penurunan status Gunung Semeru terhitung mulai Senin, 15 Juli 2024 pukul 15.00 WIB.
"Berdasarkan analisis dan evaluasi menyeluruh hingga 14 Juli 2024, maka tingkat aktivitas Gunung Semeru terhitung dari tanggal 15 Juli 2024 pukul 15:00 WIB diturunkan dari Level III (Siaga) menjadi Level II (Waspada)," demikian bunyi surat yang diterima tvrinews.com, Rabu, 17 Juli 2024.
Penurunan status ini dilakukan setelah pengamat Gunung Api Semeru di Pos Pantau Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang melakukan kajian dan evaluasi hasil pengamatan dalam satu bulan terakhir.
Data menunjukkan bahwa kejadian awan panas yang termati sejak Januari 2023 pada umumnya berjarak 800-3.000 meter dari puncak, dan guguran lava yang teramati pada umumnya berjarak 200-2.500 meter dari Puncak.
"Meskipun status level II turun menjadi waspada namun kita tetap menyiagakan petugas Tim Reaksi Cepat. Karena Wilayah ini menjadi jalur alternatif penghubung Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang," kata Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Lumajang, Reza Aditya.
PVMBG juga mengingatkan bahwa berdasarkan hasil analisis, akumulasi material hasil erupsi (letusan dan aliran lava) maupun pembentukan "scoria cones" masih berpotensi menjadi guguran lava pijar ataupun awan panas.
Selain itu, material guguran lava dan atau awan panas yang sudah terendap di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru berpotensi menjadi lahar jika berinteraksi dengan air hujan.
Untuk itulah, meski telah menurunkan status Gunung Semeru dari sebelumnya Level III (Siaga) menjadi Level II (Waspada) PVMBG tetap mengeluarkan rekomendasi bagi masyarakat dan wisatawan.
Editor: Redaktur TVRINews