Penulis: Fony Niti
TVRINews, Oelamasi
Pekerjaan pembangunan 2100 unit rumah bagi warga eks pejuang Timor Timur di wilayah Timor Barat di lokasi Desa Camplong dua, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) kini telah memasuki masa akhir pelaksanaan, namun rumah yang segera dihuni oleh ribuan warga eks Pejuang Timor-Timur dan warga Lokal di Kabupaten Kupang itu kondisinya sudah mulai rusak bahkan pekerjaanya terkesan amburadul.
Pembangunan 2100 unit rumah bagi warga eks pejuang Timor-Timur di Timor Barat di lokasi burung unta, Kabupaten Kupang kini telah memasuki masa pekerjaan akhir ternyata masih menyimpan banyak persoalan yang harus diselesaikan oleh Pemerintah sebelum ribuan rumah ini dapat ditempati oleh para penghuni.
Pasalnya ribuan rumah yang telah etrbangun tersebut kini sudah mulai rusak setelah lokasi tersebut diguyur hujan selama beberapa hari.
Sejumlah rumah sudah mulai bergeser dan tertimpa tanah longsor hingga kedalam rumah, bahkan timbunan tanah yang sebelumnya menjadi tembok penahan sudah mulai longsor dan menutup sebagian halaman rumah bahkan tanah yang terbawa air tersebut masuk menggenangi rumah yang belum tertutup pintu dan jendela.
Dari hasil pantauan media tvrinews.com di lokasi burung Unta pada Minggu, 01/11/2024 terlihat ribuan rumah yang dibangun sejak awal 2023 itu ternyata masih banyak yang belum selesai 100%.
Ribuan unit rumah tersebut terlihat jelas separuhnya belum selesai 100% dengan item pekerjaan yang belum dikerjakan seperti, pekerjaan pemasangan pintu dan jendela termasuk pekerjaan perapian halaman rumah yang semuanya masih berbentuk tanah.
Bahkan setelah diguyur hujan beberapa hari, terdapat sejumlah fasilitas umum seperti Masjid, gedung Gereja yang dilengkapi bangunan MCK sudah mengalami longsor bahkan sudah mulai miring tergerus longsor.
Menanggapi masalah tersebut Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Nusa Tenggara Timur melalui Pejabat Pembuat komitmen (PPK) Pembangunan 2100 rumah bagi Eks Pejuang Timor Timur Heru yang ditemui di lokasi pada Minggu, 01/12/2024 mengatakan, pekerjaan pembangunan 2100 unit rumah bagi eks pejuang Timor-Timur masih dalam proses pekerjaan.
“Seluruh item pekerjaan masih tahap pelaksanaan karena ada perpanjangan kontrak pelaksanaan dan jika terdapat kerusakan tetap menjadi tanggung jawab kontraktor pelaksana,” ujar Hery singkat.
Editor: Redaktur TVRINews