Penulis: Alvian

---

TVRINews, Lampung

Kebijakan terbaru Pemerintah Arab Saudi yang menutup penerbitan visa Haji Furoda berdampak signifikan terhadap pelaku usaha travel haji dan umrah di Indonesia, termasuk di Provinsi Lampung.

Sejumlah calon jamaah dipastikan batal berangkat tahun ini, sementara agen perjalanan harus menanggung kerugian finansial.

Visa Haji Furoda merupakan jalur haji non-kuota resmi pemerintah Indonesia yang biasa digunakan untuk memberangkatkan jamaah secara mandiri. Namun tahun ini, visa tersebut tidak lagi bisa diterbitkan menyusul keputusan otoritas Arab Saudi.

Samie Sungkar, pemilik salah satu biro travel haji dan umrah di Bandar Lampung, mengungkapkan bahwa penutupan visa ini menyebabkan kerugian besar. Beberapa biaya seperti pemesanan hotel dan tiket pesawat tidak dapat dikembalikan.

“Sudah punya izin haji dan punya jamaah furoda itu bakal terdampak banget karena visa nggak keluar. Jadi ruginya hotel yang udah dibooking nggak bisa dibalikin, lalu pesawat karena kita sebelum memberangkatkan, kita deposit dulu tiket,” kata Samie, Rabu, 11 Juni 2025.

Ia menambahkan bahwa pelaku usaha di sektor ini memang harus siap menghadapi perubahan kebijakan, baik dari pemerintah Indonesia maupun Arab Saudi.

Oleh karena itu, edukasi kepada calon jamaah menjadi sangat penting agar mereka memahami risiko serta dinamika regulasi.

Sebagai langkah antisipasi, Samie menyarankan masyarakat untuk memilih jalur haji plus resmi yang masuk dalam kuota pemerintah Indonesia. Jalur ini dinilai lebih aman karena memiliki kepastian keberangkatan dan dilindungi secara hukum.

Untuk perjalanan umrah, terutama bagi mereka yang memilih gaya backpacker, Samie menekankan pentingnya menggunakan jasa travel resmi yang telah memiliki izin operasional.

“Masyarakat agar waspada terhadap agen travel yang menawarkan visa wisata atau visa ziarah sebagai pengganti visa haji, karena hal itu tidak sesuai aturan dan berisiko bagi jamaah," tegasnya.

---

Editor: Redaktur TVRINews