Penulis: Abid
TVRINews, Bandarlampung
Batu Tegi, salah satu bendungan terbesar di Asia Tenggara yang terkenal dengan keindahan pemandangannya, kini kering dan berubah menjadi ladang tandus. Kondisi ini pertama kali terjadi, sejak diresmikan pada 2004 lalu.
Keringnya salah satu bendungan terbesar di Asia Tenggara ini, akibat panas ekstrem yang terjadi beberapa bulan lalu. Akibatnya, warga sekitar bendungan Batu Tegi, mengalami penurunan pendapatan, terutama pendapatan dari kunjungan wisatawan.
Tak hanya itu, sejumlah kapal nelayan setempat juga tidak dapat beroperasi, dan terdampar akibat tidak ada air.
Warga sekitar kini hanya bisa bertahan hidup sementara dari tangkapan ikan yang terjebak di sejumlah titik sisa genangan air. Warga pun berharap, kondisi ini tidak berlangsung lama, mengingat bendungan Batu Tegi merupakan salah satu penunjang ketersediaan listrik tenaga air, dan sumber nafkah bagi warga.
“Tahun ini dampak kemarau panjang yang lebih pokok. Terus yang kedua juga memang bendungan batu tegi ini dulu cuma satu sekarang ada dua di sekampung dua. Jadi walaupun toh di buka juga air tetap di tampung di sekampung dua,” jelas Kepala Pekon Batu Tegi Tanggamu, Rahmat, Senin, 15 Januari 2024.
“Tahun ini sangat signifikan sekali. Surut sampai pulau-pulau yang dulunya tergenang sekarang mulai muncul Kembali.akibat mungkin faktornya tadi, cuaca atau kemarau Panjang. Yang kedua memang pengendalian air tidak dikendalikan di sekampung 1,” lanjutnya.
Editor: Redaktur TVRINews