
DPR RI dan Kemenparekraf Gelar Sosialisasi Event Wisata Budaya di Sidoarjo
Penulis: Kristiono
TVRINews, Jawa Timur
DPR RI bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar sosialisasi event nasional berbasis wisata seni, budaya, dan buatan di salah satu hotel di Sidoarjo, Senin, 2 Juni 2025. Acara ini dihadiri oleh dinas-dinas terkait serta ratusan pelaku pariwisata dan budaya dari wilayah Sidoarjo dan sekitarnya.
Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS), dalam sambutannya menyampaikan bahwa Sidoarjo memiliki kekayaan budaya yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi daya tarik wisata nasional.
“Banyak budaya turun-temurun dari leluhur di Sidoarjo yang bisa kita angkat, seperti upacara adat Nyadran di laut. Ini bisa dikolaborasikan dengan tari-tarian serta kuliner khas Sidoarjo yang tidak ditemukan di daerah lain,”kata Bambang.
Menurutnya, letak geografis Sidoarjo yang strategis karena berdekatan dengan Bandara Internasional Juanda menjadi keunggulan tersendiri dalam menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
“Dengan jumlah penumpang bandara yang mencapai lebih dari 30 juta per tahun, Sidoarjo berpotensi menjadi pusat wisata Jawa Timur. Saya mengusulkan pembangunan destinasi wisata terpadu seperti ‘Taman Mini Jawa Timur Indah’ yang menampilkan budaya dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur. Cukup dibangun dalam radius 3 hingga 5 kilometer dari bandara,” tambahnya.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Sidoarjo, Yudhi Irianto, menyambut baik dukungan dari DPR RI dan Kemenparekraf.
Ia menilai, inisiatif ini merupakan peluang besar untuk menjadikan Sidoarjo sebagai gerbang utama pariwisata Jawa Timur.
"Ini yang kami tunggu. Semoga ke depan bisa terealisasi dan potensi wisata Sidoarjo semakin terangkat," ucap Yudhi.
Saat ini, Disporapar Sidoarjo juga tengah menjajaki pengembangan wisata heritage Pabrik Gula Toelangan. Konsepnya adalah menghadirkan wisata edukatif dan historis, di mana wisatawan diajak berkeliling dan mengenal sejarah pabrik yang sudah berhenti beroperasi tersebut.
“Kami sedang menyusun konsep kerja sama dengan pihak BUMN terkait pengembangan wisata religi dan heritage, termasuk revitalisasi Pabrik Gula Toelangan yang memiliki nilai sejarah tinggi,” pungkas Yudhi.
Sosialisasi ini menjadi langkah awal sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendorong kebangkitan sektor pariwisata melalui pendekatan budaya lokal dan potensi daerah.
Baca Juga: Hari Lahir Pancasila, Wali Kota Surabaya Eri Serukan Berantas Kejahatan
Editor: Redaktur TVRINews
