Penulis: Ahmad Sa'ie
TVRINews, Sumenep
Sekelompok pemuda di Desa Gingging, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura berhasil mendapatkan omzet puluhan juta rupiah dari usaha kerajinan batik.
Pelestarian budaya menjadi satu-satunya faktor para pemuda ini menggagas pendirian usaha kerajinan Batik Pajjher. Usaha Batik Pajjher saat ini berhasil menampung sejumlah pengangguran yang dipekerjakan pengusaha batik khas Sumenep tersebut.
Niat baik ini akhirnya menghasilkan buah manis. Para perajin batik tersebut kini mendapatkan omzet hingga Rp 25.000.000 hingga 30.000.000 per bulan.
“Tingginya permintaan pesanan batik saat ini seiring dengan semakin baik dan semakin cantiknya lukisan dan motif Batik Pajjher. Setiap motif, corak dan lukisan yang dilahirkan oleh Batik Pajjher memiliki arti, filosofi dan makna yang mendalam," kata Mohammad Tohari selaku owner Batik Pajjher.
Tohari menjelaskan bahwa harga batik yang dihasilkan oleh Batik Pajjher ini bervariasi dan disesuaikan dengan permintaan motif dan corak yang dipesan oleh pelanggan. Harga paling bersahabat dihargai sebesar Rp 250.000 untuk satu potong batik.
Usaha Batik Pajjher yang dibangun sejak tahun 2017 kini terus berkembang pesat hingga mampu membuka lapangan kerja bagi sejumlah pemuda di desa setempat.
Editor: Redaktur TVRINews