Penulis: Andika Adi Saputra
TVRINews, Kabupaten Pasaman Barat
Tidak berhasil bertemu dengan Bupati saat menggelar aksi hari pertama masa korban gempa Pasaman Barat Sumatera Barat menginap di rumah warga di sekitar kantor bupati.
Masa sudah mempersiapkan peralatan dan perlengkapan masak dan kebutuhan pribadi untuk satu bulan kedepan, jika tuntutan mereka tidak penuhi mareka berjanji akan terus menambah masa.
Anggota DPRD Kabupaten Pasaman Barat Baharuddin R mengaku sangat kecewa dengan sikap Bupati yang tidak mau bertemu langsung dengah korban gempa, padahal aksi tersebut sudah berulang kali dilakukan dan selayaknya mendapatkan perhatian khusus.
Baca juga: Kejati Bengkulu Tangkap Oknum Pengacara Terlibat Kasus Perintangan Penyidikan Dana Bok Kaur 2022
“Merealisasikan bantuan korban gempa adalah kewajiban Pemda Pasaman Barat dan itu sudah tertunda lebih satu setengah tahun, warga semakih kesal dan kecewa saat bupati tidak mau menemui warganya,” ujar Baharuddin R Rabu, 6 September 2023.
Yulisma salah seorang korban gempa mengaku sangat kecewa dengan lambanya penyaluran dana gempa tersebut padahal mereka hanya meminta dana bantuan rusak berat, sedang dan ringan dicairkan secepat mungkin.
“Polemik pencairan dana gempa ini sudah berlangsung lama. Selama aksi, korban gempa mendesak agar Pemda menyalurkan dana gempa rusak berat, memasukkan korban gempa rusak berat ke SK baru dan pencairan dana rusak sedang dan ringan,” papar Yulisma.
Editor: Redaktur TVRINews