
Wamen Dikti Saintek Dorong Kampus Seni Tingkatkan Kualitas dan Diplomasi Karya Seni
Penulis: Margolaras
TVRINews, Yogyakarta
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Wamen Dikti Sainstek) RI, Stella Cristie, mendorong perguruan tinggi seni di Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas karya seni serta mengelolanya secara terstruktur dan sistematis.
Menurutnya, seni dan budaya bukan hanya bagian penting dalam perkembangan teknologi, terutama dalam proses penciptaan, tetapi juga berfungsi sebagai identitas nasional dan instrumen diplomasi budaya di kancah global. Ia menekankan bahwa kampus seni seperti ISI Yogyakarta memiliki potensi besar untuk meraih pengakuan global, didukung oleh kekayaan seni dan budaya bangsa Indonesia yang begitu beragam.
“Kami mendorong agar riset dan pencatatan formal atas karya seni lebih diperkuat. Dengan begitu, siapa pun dari negara mana pun yang ingin mempelajari seni budaya Indonesia bisa langsung mengaksesnya secara terstruktur melalui institusi pendidikan seni,” ujar Stella.
Prof. Stella juga memberikan apresiasi atas capaian ISI Yogyakarta dalam QS World University Rankings 2025, serta pencapaian dalam bidang performing arts dan desain. Menurutnya, karya seni dapat menjadi alat diplomasi yang efektif untuk memperkenalkan nilai-nilai budaya Indonesia kepada masyarakat dunia.
“Jangan salah paham, seni adalah bagian penting dalam membangun keunggulan universitas. Bangunan yang paling megah dan dikenal di kampus-kampus dunia seperti Harvard bukan hanya laboratorium sains, tapi juga museum dan ruang pertunjukan seni. Itu menjadi bukti bahwa seni memiliki peran strategis yang tidak bisa dipisahkan dari kemajuan sains dan teknologi,” katanya.
Sementara itu, Rektor ISI Yogyakarta, Irwandi, menjelaskan bahwa tema Art and Diplomacy yang diangkat dalam perayaan Dies Natalis ISI tahun ini selaras dengan semangat yang diusung oleh Kemendikti Sainstek, yaitu mendorong dampak nyata dari perguruan tinggi bagi masyarakat dan dunia.
“Ide art and diplomacy sangat relevan untuk menjawab tantangan zaman. Ini juga sejalan dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto, yang menargetkan pertumbuhan ekonomi 8% melalui penguatan sains, teknologi, dan kreativitas sebagai pilar kesejahteraan bangsa,” ungkap Irwandi.
ISI Yogyakarta dinilai menjadi salah satu contoh kampus seni yang memiliki peluang besar untuk masuk dalam kategori world class university, sekaligus berperan aktif dalam diplomasi budaya melalui seni pertunjukan dan karya kreatif lainnya.
Baca juga: Bareskrim Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi Hari Ini, Roy Suryo Bawa Bukti Analisis Ijazah Jokowi
Editor: Redaksi TVRINews
