Penulis: Ikhsan
TVRINews, Kabupaten Lombok Tengah
Persiapan penyelenggaraan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Sirkuit Mandalika memasuki tahap krusial. Salah satu aspek penting yang saat ini menjadi fokus utama adalah pengelolaan logistik balap, yang melibatkan pengiriman ratusan ton barang dari luar negeri.
Ribuan peralatan penunjang MotoGP, termasuk motor, suku cadang, dan perlengkapan tim, mulai berdatangan melalui Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) di Lombok, menggunakan lima pesawat kargo Qatar Airways Boeing 777 dari Narita, Jepang.
Reni Agustina, Logistic Officer Mandalika Grand Prix Association (MGPA), menjelaskan bahwa pengiriman logistik dilakukan dalam dua hari, yaitu 29 dan 30 September 2025, dengan total muatan mencapai lebih dari 390 ton.
Rincian Kedatangan Logistik:
- 29 September 2025
- Pesawat 1: 81.635 kg
- Pesawat 2: 93.499 kg
- 30 September 2025
- Pesawat 3: 77.053 kg
- Pesawat 4: 58.908 kg
- Pesawat 5: 80.070 kg
“Logistik dari Jepang tiba dalam waktu sangat ketat, karena hanya berselang beberapa hari dari seri sebelumnya di Jepang. Ini merupakan tantangan besar dalam penyelenggaraan MotoGP tahun ini,” ujar Reni.
Setibanya di Lombok, seluruh barang ditangani oleh petugas ground handling dan diawasi langsung oleh Bea Cukai. Setiap truk logistik disegel sebelum diberangkatkan menuju Pertamina Mandalika International Circuit, kemudian dilakukan pemeriksaan lanjutan di area paddock.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memberikan fasilitas Impor Sementara (Temporary Admission), yang memungkinkan barang-barang digunakan tanpa dikenai bea masuk maupun pajak impor, selama masa penyelenggaraan event.
“Selain percepatan prosedur pemeriksaan, Bea Cukai juga memberikan kemudahan dalam proses penimbunan sementara dan pembongkaran barang, agar seluruh perlengkapan balap bisa langsung digunakan oleh tim,” lanjut Reni.
Peran KEK Mandalika
Sementara itu, Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika turut memfasilitasi pembebasan bea masuk untuk barang habis pakai, seperti bahan bakar, oli, dan cairan teknis. Kuota barang ditentukan oleh persetujuan Dewan Nasional KEK, dan hanya boleh digunakan sesuai kebutuhan ajang balap.
Tahun ini, MotoGP Mandalika harus menghadapi tantangan besar berupa jadwal back-to-back race dengan Jepang. Barang terakhir dari Jepang dijadwalkan tiba 30 September 2025, sedangkan tim mulai datang dan melakukan persiapan di sirkuit pada 1 Oktober 2025.
“Efisiensi waktu menjadi kunci. Kami harus memastikan semua logistik sampai tepat waktu dan langsung bisa digunakan,” tegas Reni.
Hingga berita ini diturunkan, dari total 26 kontainer logistik yang dikirim oleh Dorna Sports dan mitra logistiknya, 11 kontainer telah tiba di sirkuit, sementara sisanya masih dalam proses pengiriman.
Persiapan Proses Kepulangan Logistik
Usai balapan pada 5 Oktober 2025, proses logistik akan langsung dilanjutkan dengan pengiriman barang ke seri selanjutnya di Australia.
Jadwal pengiriman outbound:
- 6 Oktober 2025: 100 ton
- 7 Oktober 2025: 100 ton
- 8 Oktober 2025: 2 penerbangan masing-masing 100 ton dan 40 ton
Total barang yang akan dipulangkan diperkirakan mencapai lebih dari 540 ton.
MGPA: Logistik Menentukan Suksesnya Event
Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, menekankan bahwa pengelolaan logistik menjadi nadi utama dalam suksesnya event sebesar MotoGP.
“Jika logistik terlambat, maka event bisa terganggu. Karena itu kami berkoordinasi erat dengan Bea Cukai, Administrator KEK, maskapai, dan seluruh stakeholder agar semuanya berjalan lancar,” ujar Priandhi.
Ia menambahkan, keberhasilan ini juga berkontribusi terhadap citra positif Indonesia sebagai tuan rumah event olahraga internasional dan membawa dampak ekonomi langsung bagi masyarakat Lombok dan sekitarnya.
Editor: Redaksi TVRINews