
dok. REUTERS/Brian Snyder
Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Jakarta
Miliarder asal Amerika Serikat, Elon Musk, resmi mengakhiri masa tugasnya sebagai pejabat khusus di pemerintahan Presiden Donald Trump.
Pengumuman ini disampaikan Musk melalui unggahan di media sosial pada Rabu, 28 Mei 2025, di mana ia juga menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Selama menjabat, CEO Tesla dan SpaceX itu memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (Department of Government Efficiency/DOGE), sebuah lembaga baru yang dibentuk oleh Trump pada hari pertama masa jabatan keduanya sebagai Presiden AS, Januari lalu. Tugas utama DOGE adalah melakukan pemangkasan anggaran dan merombak struktur birokrasi federal yang dinilai tidak efisien.
Dalam pernyataannya, Musk (53) mengatakan bahwa meskipun masa jabatannya telah usai, misi DOGE akan terus berlanjut dan bahkan akan menjadi bagian dari "gaya hidup baru" dalam pemerintahan Amerika Serikat.
“Terima kasih atas kesempatan untuk membantu menciptakan pemerintahan yang lebih ramping dan efisien. Saya percaya DOGE akan terus berkembang dan menjadi simbol transformasi birokrasi di negeri ini,” ujar Musk dalam keterangan tertulis, Kamis, 29 Mei 2025.
Sebagai salah satu pendukung finansial terbesar dalam kampanye pemilu Trump, Musk beberapa kali terlihat hadir di Gedung Putih selama bulan-bulan awal pemerintahan baru ini. Namun, masa baktinya sebagai pejabat publik bersifat sementara, hanya selama 130 hari, dan dijadwalkan berakhir pada akhir bulan Mei ini.
Setelah menyelesaikan masa tugasnya, Musk diperkirakan akan kembali fokus pada bisnis-bisnisnya, terutama di sektor otomotif dan luar angkasa.
Selama menjabat, pendekatan Musk yang dikenal agresif dalam mendorong reformasi birokrasi dan pandangan politiknya yang semakin condong ke kanan telah menimbulkan kontroversi.
Bahkan, sejumlah pihak di pasar global merespons dengan melancarkan aksi boikot terhadap produk Tesla, yang berdampak signifikan terhadap penjualan mobil listrik milik perusahaannya.
Editor: Redaktur TVRINews