Penulis: Reza Mahendra
TVRINews, Sumsel
Beberapa pengrajin dandang di Kota Lubuklinggau menghadapi tantangan berat, banyak yang terpaksa gulung tikar karena sepinya pesanan. Kondisi ini dipicu oleh perubahan preferensi masyarakat yang mulai beralih menggunakan peralatan masak modern.
Ruslan, salah satu pengrajin dandang di kawasan Jalan Teladan, Kelurahan Bandung Kiri, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, mengungkapkan bahwa usaha yang ia tekuni sejak 1997 kini menghadapi penurunan pesanan yang signifikan. Dari total 14 pengrajin, kini hanya tersisa 4 orang yang masih bertahan. "Sekarang ini makin susah, pesanan makin sedikit," ungkapnya.
Meskipun begitu, Ruslan masih menjual berbagai ukuran dandang, mulai dari 10 kg dengan harga Rp125.000 hingga 25 kg yang dijual seharga Rp275.000. Produk ini dipasarkan ke berbagai kota, termasuk Padang, Pekanbaru, dan Palembang.
Keadaan ini menjadi tantangan besar bagi para pengrajin tradisional, yang berharap agar minat terhadap produk lokal seperti dandang tetap bisa dipertahankan.
Editor: Redaktur TVRINews
