Penulis: Rini
TVRINews, Banjarmasin
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di empat daerah. Penetapan ini dilakukan menyusul meningkatnya kasus suspect campak sepanjang Januari hingga Agustus 2025, yang mencapai 484 kasus, dengan 175 di antaranya terkonfirmasi positif pada Senin 8 September 2025.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kalsel, Anhar Ihwan, menjelaskan, KLB terjadi di Kabupaten Banjar sebanyak dua kejadian, serta masing-masing satu kejadian di Kabupaten Tanah Laut, Hulu Sungai Tengah, dan Kota Banjarbaru.
"Meski hingga kini belum ada laporan kematian akibat campak, potensi penularan tetap tinggi, terutama di daerah dengan angka imunisasi rendah. Kami telah melakukan koordinasi lintas sektor dan respon cepat bersama seluruh Dinkes dan fasilitas kesehatan," ujar Anhar.
Masyarakat diimbau untuk mengenali gejala campak, seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, mata merah, demam, serta munculnya ruam pada kulit. Beberapa kasus juga disertai muntah dan diare. Jika mengalami gejala serupa, warga diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
Baca juga: Lapas Pekanbaru Resmikan Program Pendidikan untuk Warga Binaan
Editor: Redaksi TVRINews