Penulis: Eko Saputra
TVRINews, Lampung
Akibat kemarau 4 Desa di Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, mulai kesulitan air bersih. Warga hanya mengandalkan satu-satunya mata air yang dipergunakan untuk pertanian. Demi air bersih, warga juga harus menempuh jarak cukup jauh dan antri berjam-jam, Kamis, 7 September 2023.
Memasuki musim kemarau, warga Desa Sukaratu, Tajimalela, Canggu, dan Desa Negeri Panda Lampung Selatan, mulai kesulitan air bersih. Untuk kebutuhan rumah tangga, warga hanya mengandalkan satu satunya mata air sumur bor yang biasanya dipakai untuk mengairi sawah. Demi air bersih, warga tidak perduli harus menempuh jarak 1 hingga 2 kilo meter. Mereka juga harus antri hingga berjam-jam. Bahkan saling berebut air karena tidak sabar menunggu giliran.
Baca juga: Gajah Liar Hancurkan Satu Rumah Warga
Sejumlah warga terkadang harus datang di waktu subuh atau malam hari Ini dilakukan agar leluasa mengisi air bersih ke galon atau derigen. Beruntung mata air ini mengalir 24 jam. Namun sejak dilanda kekeringan, debitnya semakin kecil. Warga khawatir, sumber air akan kering, sehingga mereka harus membeli air bersih.
“Untuk mendapatkan air bersih warga harus mengantri setiap harinya, dikarenakan semakin banyak warga yang mendatangi sumber air tersebut, air yang di ambil cukup selama 1 minggu,” ujar Hendri, salah satu warga.
Jika pada akhir September tidak turun hujan, dampak kemarau dipastikan semakin meluas. Warga berharap, pemerintah setempat memberi bantuan air bersih, ke setiap desa.
Editor: Redaktur TVRINews